Jayapura (ANTARA News) - Aparat keamanan Papua melibatkan kepolisian dan TNI pada Jumat (27/6) menggelar hasil operasi mereka yang menemukan dua pucuk senjata api dan 1.243 peluru asal Papua Nugini (PNG), serta berbagai jenis senjata tradisional.
Operasi gabungan pada 25 Juni 2014 itu juga berhasil menangkap tiga orang yang diduga merupakan anggota kelompok bersenjata, kata Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian didampingi Pangdam XVII Mayjen TNI Christian Zebua.
Seusai jalan sehat menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-68 Bhayangkara, Tito mengatakan, pengungkapan kasus tersebut membuktikan adanya pasokan senjata api dan amunisi dari negara tetangga, Papua Nugini.
Bahkan, ia mengungkapkan, amunisi itu dibawa secara berangsur-angsur dari PNG melalui pintu batas kedua negara hingga mencapai ribuan butir, kemudian dibawa ke Wamena untuk selanjutnya dikirim melalui kurir ke Puncak Jaya.
"Ke depan kami akan mengusulkan adanya metal detektor dan scanner di kantor perbatasan sehingga berbagai barang dan orang dari dan ke PNG harus melewatinya," ujarnya.
Dalam operasi gabungan yang berlangsung sebulan itu, menurut dia, berhasil aparat keamanan Papua menangkap empat orang, namun seorang benisial R, sopir kendaraan yang disewa tiga pelaku, dilepas karena terbukti tidak terlibat.
Ketiga tersangka yang ditahan adalah TT (40 th), EW (41 th) dan DW (26 th) yang saat ini masih ditahan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua. (*)
Berita Terkait
Mendagri Tito Karnavian ungkap asal pasokan senjata api KKB Papua
Kamis, 25 Mei 2023 12:44
Mendagri Tito: Penempatan orang netral isi jabatan "caretaker" di Papua
Sabtu, 13 Agustus 2022 16:56
Mendagri minta masyarakat Merauke menjaga keamanan dan kebersamaan
Sabtu, 13 Agustus 2022 3:27
Mendagri harap lulusan IPDN diberi kuota beasiswa LPDP
Selasa, 5 April 2022 19:39
DPD RI undang Mendagri membahas daerah otonomi baru
Selasa, 22 Maret 2022 15:48
Pendemo yang pukul Kasat Intel Polres Jakpus jadi tersangka
Minggu, 13 Maret 2022 3:18
Mendagri Tito ingatkan daerah jangan bergantung transfer dari pusat
Kamis, 6 Januari 2022 14:42
Mendagri Tito minta pemda serius percepat vaksinasi
Jumat, 17 Desember 2021 15:37