Jayapura (Antara Papua) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Yunus Wonda, Sabtu siang menggelar ibadah syukuran atas terpilih dan dilantiknya sebagai orang nomor satu di legislatif provinsi paling timur Indonesia itu pada pertengahan Desember 2014.
Pantauan dilapangan, Sabtu siang, ibadah syukuran itu digelar dikediamannya di Kompleks Perumahan BPD Gunung, Sosial Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua yang dihadiri oleh ribuan masyarakat, sejumlah anggota DPR Papua, dan tamu undangan.
Dalam sambutan singkatnya, Yunus Wonda mengemukakan bahwa keberhasilan dirinya menjadi salah satu wakil rakyat di DPR Papua tidak terlepas dari campur tangan Tuhan Yesus Kristus. "Banyak hal yang sudah saya lalui, mulai dari sekolah, kuliah hingga mendapat cobaan berat serta ditinggal pergi istri tercinta," katanya.
Selepas sekolah menengah atas, Yunus mengungkapkan jika dirinya langsung mengambil sekolah penerbangan di Jakarta. Setelah itu, selama 15 tahun bekerja di perusahaan Air Fast Indonesia.
"Sesudah itu pada tahun 2000-an saya pindah ke Papua bekerja di salah satu penerbangan lokal. Pada 2002 cobaan datang, saya alami kecelakaan yang membuat harus berobat selama enam bulan dan menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan," katanya.
Lebih lanjut dia kemukakan, belum genap berobat selama enam bulan yang dibantu oleh Bapak Lukas Enembe (waktu itu Bupati Puncak Jaya) dan Bapak Henock Ibo (Wakil Bupati Puncak Jaya), istri tercintanya meninggalkan Ia bersama ketiga orang anaknya.
"Istri saya meninggal, inilah cobaan terbesar dan terberat buat saya. Dan selama pengobatan Bapak Lukas Enembe, Bapak Henock Ibo dan para Kadistrik di Puncak Jaya yang membantu biayanya," katanya.
Yunus juga mengaku, Lukas Enembe (Gubernur Papua saat ini) yang mengajarkan dia menjadi seorang politikus dengan menyarankan untuk mengambil pendidikan politik di luar Papua selama beberapa waktu.
"Pak Lukas Enembe juga yang memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada saya untuk menjadi kader Partai Demokrat, hingga saya bisa menjadi Wakil Ketua I DPR Papua periode 2009-2014," katanya.
Sebagai Ketua DPR Papua periode 2014-2019, Yunus menyampaikan jika itu semua juga tidak lepas dari perjuangan dan bantuan berbagai pihak kepada dirinya, selain Tuhan Yesus Kristus,
"Termasuk kepercayaan masyarakat yang masih memilih saya menjadi wakil rakyat dan mengantarkan saya menjadi seperti saat ini (Ketua DPR Papua). Dan saya akan mengemban kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada saya dengan memperjuangkan suara rakyat," katanya.
Informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebelum bergabung dengan Partai Demokrat Provinsi Papua pada 2009, Yunus Wonda sebelumnya tercatat sebagai kader Partai Damai Sejahtera.
Bapak tiga anak itu, dilantik sebagai Ketua DPR Papua periode 2014-2019 setelah diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sudiwardono dalam sidang paripurna istimewa di gedung DPR, Kota Jayapura, Papua, pada 17 Desember 2014 yang disaksikan oleh Gubernur Papua Klemen Tinal, Sekda Herry Dosinaen, Anggota DPR RI Willem Wandik, Ketua KNPI Papua Max ME Olua dan anggota Forkompimda serta para tamu undangan.
Bersamaan itu, Eduardo Kaize dari Partai PDI Perjuangan, FY Tinal dari Partai Golkar dan Yanni dari Partai Gerindra juga dilantik menjadi, wakil ketua I, II dan III DPR Papua.
"Kami akan mendukung semua program gubernur dan wakil gubernur untuk memajukan rakyat Papua. Dan juga tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak, dan bagaimana konsolidasi didalam lembaga ini," kata Wonda ketika itu. (*)

