Jayapura (Antara Papua) - Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal meminta Pemerintah Kabupaten Sarmi agar memperhatikan guru honor penderita filariasis atau kaki gajah yang perlu mendapat penanganan kesehatan hingga sembuh.
"Sebenarnya hal itu (guru honor penderita filariasis) kasuistik, ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam hal ini Kabupaten Sarmi," kata Klemen Tinal di Kota Jayapura, ketika diminta tanggapan oleh wartawan terkait guru honor penderita filariasis di Kabupaten Sarmi.
Menurut dia, pemerintah daerah di mana guru itu bekerja harus mengambil langkah-langkah yang bijak sehingga persoalan yang menimpa guru honor tersebut bisa segera diselesaikan.
"Kasus seperti ini, pemerintah harus tanggap dan cepat bertindak menolong, mengatasi persoalan yang menimpa guru tersebut," katanya.
Apa lagi, kata mantan Bupati Mimika itu, Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah menerjunkan tim peninjau untuk melihat langsung penyakit kaki gajah dan hernia yang diderita selama bertahun-tahun oleh guru honor tersebut.
"Bupati atau pun Plt Bupati yang baru dilantik harus segera mengambil tindakan, apa sih susahnya? Ini kita bicara bukan di pegunungan yah, hanya pakai mobil, masa kok tidak bisa," katanya dengan nada bertanya.
"Kalau tidak bisa, pakai mobil mu, mobil bupati. Coba ada rasa memiliki peduli, ini yang saya minta, biar jadi contoh buat pemimpin (kepala daerah) yang lain. Kan dekat saja kok naik mobil dari Sarmi ke Jayapura," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hermanus Tananar (49) guru honor di Kampung Ansudu I, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi telah bertahun-tahun menderita kaki gajah dan hernia.
Dengan kedua penyakit itu, bahkan hernia yang telah membentuk benjolan besar dengan berat 15 kilogram, Hermanus Tananar tetap mengajar 68 murid SD YPK Ansudu I.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat berada di Kota Jayapura (12/11) mengaku belum mengetahui atau belum menerima laporan terkait persoalan yang diderita guru honor, Hermanus Tananar itu.
Tapi, berjanji akan menanyakan nasib para guru honor di Papua yang telah mengabdi puluhan tahun namun belum diangkat jadi PNS.
"Saya akan tanya (koordinasi) dengan Menpan RB," kata Baswedan saat membuka dan menghadiri peringatan ke-52 Hari Aksara Internasional (HAI) dan pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) Provinsi Papua di auditorium kampus Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura (12/11). (*)