Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Keerom, Provinsi Papua akan membawa isu penemuan ganja di wilayahnya ke forum kerja sama perbatasan atau Joint Border Committe (JBC).
Bupati Keerom Celcius Watae, di Jayapura, Kamis, mengatakan diduga ganja yang ditemukan di wilayahnya masuk dari negara Papua Nugini (PNG).
"Kita akan bahas isu peredaran ganja dalam forum JBC itu, intinya negara PNG juga akan diminta mengawasi peredaran ganja, sebab nampaknya PNG seakan-akan melakukan pembiaran atau tidak terlalu ketat mengawasi sehingga ganja seperti gampang masuk Keerom," katanya.
Menurut Celcius, pihaknya akan mendorong PNG untuk memperketat pengawasan ganja ini dan memeranginya bersama-sama dengan Pemkab Keerom.
"Kami prihatin dengan penemuan ladang ganja di wilayah Pemkab Keerom sehingga diharapkan hal serupa tak akan terulang di masa mendatang, generasi muda dapat terselamatkan dari barang haram tersebut," ujarnya.
Dia menuturkan menurut rencana akan segera dibentuk Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten di wilayahnya pada April mendatang.
"Menyikapi penemuan ladang ganja ini langkah pertama kami akan mengkoordinasikan pembentukan BNN kabupaten," katanya.
Menurut Celcius, tujuannya supaya pengawasan terhadap peredaran narkoba bisa lebih diperketat dan terarah.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan jajaran Kepolisian Resor Keerom di Papua menemukan ladang ganja seluas satu hektare. (*)
Berita Terkait
PLN jual 1000 paket bahan pokok pasar murah di Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:48
Perum Bulog Biak jamin stok beras kebutuhan lebaran terjamin aman
Jumat, 29 Maret 2024 11:46
Pertamina lakukan pemantauan SPBU di Kabupaten Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:45
ANTARA berbagi takjil gratis bagi masyarakat Papua yang berpuasa
Jumat, 29 Maret 2024 9:43
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15