Merauke (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mengajak masyarakat memerangi gizi buruk dan kekurangan gizi dengan mengonsumsi sayur dan buah selain beras dan ikan.
Kepala Dinas Kesehatan Merauke dr Stefanus Osok di Merauke, Kamis, mengatakan selama ini masyarakat hanya mengonsumsi nasi ataupun sagu dengan ikan tanpa mengonsumsi sayur karena kekurangan sayur-mayur dan buah.
"Kami anjurkan agar ada kebun desa/kampung karena dengan begitu makanan bergizi terpenuhi," katanya.
Masyarakat Kabupaten Merauke, kata dia, tidak seharusnya terserang gizi buruk dan kurang gizi sebab pemerintah telah menyalurkan dana yang besar ke setiap kampung di Papua, termasuk Merauke.
"Dana desa sekarang Rp1 miliar-Rp2 miliar per tahun, itu bisa dimanfaatkan sebagian untuk kebun kampung," katanya.
Menurut Stefanus, persoalan gizi buruk itu sudah harus teratasi dan instansi terkait harus memprogramkan kegiatan yang mampu menekan angka kemiskinan.
Misalnya, katanya, kebun kampung karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk pola makan yang sesuai standar gizi dan kesehatan.
"Selama ini masyarakat hanya mengandalkan beras raskin dan ikan bakar. Sayur dan buah tidak ada. Ini harus diperbaiki dan menjadi perhatian bersama," katanya.
Akibat selalu mengonsumsi makanan seadanya, kata dia, pada awal 2016 tercatat 20 persen balita kekurangan gizi, empat persen balita terserang gizi buruk, serta 15 persen ibu hamil menjadi sasaran kekurangan gizi.
"Umumnya masyarakat di pedalaman Papua hanya mengonsumsi makanan seadanya karena kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini petugas kesehatan di puskesmas selalu memberikan sosialisasi tentang konsumsi makanan bergizi namun hal itu berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat karena tidak semua bisa memenuhi kebutuhan tersebut. (*)