Jayapura (Antara Papua) - Transaksi jual beli di wilayah perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini (PNG) di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, dihentikan sementara setelah pasar perbatasan itu terbakar pada Sabtu (27/8) malam.
"Kita sudah sepakat dengan pedagang pasar untuk tidak ada transaksi jual beli sambil menunggu pembangunan pasar darurat," ujar Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzana D. Wanggai, di Jayapura, Senin.
Ia mengakui pihaknya telah secara resmi menyurat kepada Pemerintah PNG untuk menginformasikan bahwa pasar yang dibuka tiap Selasa, Kamis dan Sabtu, untuk sementara ditiadakan.
"Secara resmi kami sudah mengirim surat ke PNG bahwa pasar sementara ditutup," katanya.
Suzana menjelaskan bahwa hal tersebut diperlukan karena hampir seluruh konsumen di pasar perbatasan merupakan masyarakat PNG.
"Mereka harus menerima karena ini musibah, dan mereka hanya sebagai konsumen, tapi untuk pelintas batas tetap bisa dilakukan," ujarnya lagi.
Diperkirakannya, pembangunan pasar sementara akan dilakukan secara sukarela oleh aparat dan para pedagang.
Sementara ini pemerintah daerah belum bisa mengambil keputusan karena pasar tersebut sebelumnya dibangun oleh Kementerian Perdagangan.
"Pembangunannya akan dilakukan dalam waktu cepat karena pedagang mau segera berjualan lagi di sana. Untuk lokasi mungkin akan bergeser sedikit," kata Suzana.
Sebelumnya, Sekitar 200 kios yang berlokasi di pasar perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, ludes terbakar, pada Sabtu malam.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara, mengakui, kebakaran yang terjadi sejak pukul 18.20 WIT itu menghanguskan sebagian besar kios yang ada di pasar perbatasan itu.
"Api sulit dipadamkan karena mobil pemadam kebakaran mengalami kerusakan sehingga pemadaman hanya dilakukan secara manual dibantu anggota TNI AD yang bertugas di perbatasan," kata Irjen Waterpauw.
Ketika ditanya penyebab kebakaran, Kapolda Papua mengatakan, kebakaran diduga berasal dari arus pendek salah satu kios yang terbuat dari kayu.
Kios di pasar perbatasan ada yang permanen dan ada yang merupakan bangunan baru yang terbuat dari kayu dan tripleks. (*)
Berita Terkait
Menkop UKM tingkatkan model bisnis koperasi ikan tuna Kampung Nelayan Samber-Binyeri Biak
Kamis, 9 Mei 2024 4:15
Pemkot harap dukungan warga wujudkan Kota Jayapura modern
Kamis, 9 Mei 2024 3:16
BI: ERB bakal sasar pulau 3T perairan utara Papua
Rabu, 8 Mei 2024 20:32
Menlu Retno Marsudi dan Menlu Papua Nugini adakan pertemuan di Jayapura
Rabu, 8 Mei 2024 20:30
Pemkab Jayapura harap TMMD ke-120 sejahterakan masyarakat Papua
Rabu, 8 Mei 2024 19:18
Pemkab Jayapura cairkan 30 persen dana Otsus Papua 2024 untuk OPD
Rabu, 8 Mei 2024 19:02
PLUT Biak Numfor sediakan konsultan pendamping pelaku UMKM milenial OAP
Rabu, 8 Mei 2024 18:06
Antropolog Uncen: Masyarakat Kabupaten Jayapura pertahankan budaya 'Sasi'
Rabu, 8 Mei 2024 17:03