Timika (Antara Papua) - Tim Malaria Center Kabupaten Mimika, Provinsi Papua rutin mendatangi sekolah-sekolah di Kota Timika untuk memeriksa sampel darah para siswa apakah terinfeksi penyakit malaria.
Pendamping Program Active Case Detection Malaria Center Mimika Efriadi di Timika, mengatakan kegiatan pengambilan sampel darah pada siswa di sekolah-sekolah di Timika rutin dilakukan dalam periode enam bulan sekali.
Sekolah-sekolah yang didatangi petugas Malaria Center yaitu SDI Timika 3 Kampung Karang Senang, SDI Timika 2 Kampung Timika Jaya, SDI Kwamki Baru, SDI Koperapoka 2, SD YPK Ebenhaezer, SD Yapis, serta TK dan SD Advent.
"Kami melakukan survei random dengan mengambil sampel darah dari 300 siswa pada satu sekolah untuk diperiksa di laboratorium apakah mereka terinfeksi parasit malaria. Jika memang ditemukan parasit malaria, kita memberikan obat sesuai dengan jenis malarianya," jelas Efriadi.
Dari data survei yang dilakukan oleh pihak Malaria Center Mimika, angka kesakitan akibat gigitan nyamuk pembawa bakteri malaria di Kota Timika dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibanding periode sebelumnya.
"Kami juga memberikan penyuluhan ke siswa agar mereka menjaga kebersihan lingkungan, menghindari gigitan nyamuk dengan tidur memakai kelambu dan lainnya. Informasi itu diharapkan mereka teruskan kepada orang tua di rumah," jelas Efriadi.
Selain melakukan pengambilan sampel darah siswa, tim Malaria Center Mimika juga terus melakukan kegiatan penyemprotan obat disinfektan pada rumah-rumah warga di Kota Timika.
Tidak itu saja, tim Malaria Center juga rutin membagikan kelambu anti nyamuk yang sudah disemprot dengan obat disinfektan.
Total rumah warga yang sudah disemprot obat disinfektan selama 2016 sebanyak 14 ribu rumah dan kelambu anti nyamuk yang telah dibagikan ke warga sebanyak 10 ribu.
Tim Malaria Center Mimika beranggotakan 40 petugas penyemprot, didukung dengan petugas pengambil sampel darah dan analis laboratorium.
Tim ini bertugas rutin setiap hari mulai Senin hingga Sabtu mendatangi rumah-rumah warga di Kota Timika untuk menyemprot disinfektan anti nyamuk malaria.
Koordinator monitoring dan evaluasi Malaria Center Mimika Agustinus Karambe mengatakan organisasi Malaria Center dibentuk pada 2013.
Organisasi Malaria Center Mimika merupakan wadah kemitraan antara Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dengan Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) serta Community Health Development PT Freeport Indonesia.
Kepala Sekolah SDI Timika 3 Kampung Karang Senang Tadeus Taf menyambut positif kegiatan pemeriksaan sampel darah siswa untuk pemeriksaan penuakit malaria.
"Tim malaria center Mimika sudah beberapa kali datang ke sekolah kami untuk memeriksa sampel darah siswa apakah mereka terinfeksi penyakit malaria atau tidak. Tentu kami menyambut baik hal ini mengingat Mimika hingga kini masih menjadi daerah endemis malaria," ujarnya.
Siswa yang bersekolah di SDI Timika 3 Kampung Karang Senang sebanyak 622 orang dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 21.
Keterbatasan ruang kelas menyebabkan siswa kelas 3 dan kelas 4 harus bersekolah di siang hari. (*)

