Timika (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sejak akhir tahun 2015 lalu menghentikan pasokan telur ayam ras dari luar karena Timika sudah swasembada telur ayam dengan mengadalkan peternak lokal.
"Pasokan telur yang dihasilkan dari peternakan ayam di Timika sudah mencukupi kebutuhan akan konsumsi telur warga Mimika," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Mimika Yosefina Sampelino di Timika.
Sejauh ini para peternak ayam petelur yang ada di Timika telah mampu memproduksi telur lokal sebanyak 8,2 ton per hari.
Sesuai dengan data yang dimiliki Disnak Mimika saat ini terdapat 75 kelompok peternak ayam petelur yang ada di Timika.
Ia mengatakan sebagian besar dari kelompok peternak tersebut adalah masyarakat asli Papua baik yang dibina langsung oleh Disnak maupun oleh PT Freeport Indonesia dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
"Dari 75 ada 40 kelompok yang merupakan masyarakat asli Papua. Untuk itu masyarakat lokal harus kita dorong sehingga mereka bisa lebih berkembang lagi," ujarnya.
Setelah sukses dengan swasembada telur ayam, Disnak berencana akan berusaha untuk swasembada ayam pedaging dan daging sapi tahun 2017 mendatang.
"Kalau daging babi memang kita sudah swasembada, kita targetkan tahun depan itu ayam pedaging dan daging sapi," tuturnya. (*)