Jayapura (Antara Papua) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono mengatakan desain gedung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw mengusung budaya lokal Papua.
"Desain Gedung PLBN Skouw ini mengusung budaya lokal Papua dengan mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building)," katanya di Jayapura, Senin.
Menurut Basuki, Rumah Tangfa merupakan rumah pesisir di daerah Skouw, di mana memiliki atap dengan bentukan perisai dan dua ruang panjang untuk masyarakat berkumpul.
"Sedangkan bagian tengah berfungsi sebagai sirkulasi, di mana masyarakat menggunakan Rumah Tangfa tersebut untuk bersosialisasi, bernyanyi dan mengerjakan kerajinan tangan," ujarnya.
Dia menjelaskan di mana pun tempatnya perlu ada pernak pernik lokal sesuai dengan budaya setempat sehingga di mana kaki dipijak di situ langit dijunjung.
Sekedar diketahui, pada tahap pertama (2015-2016) PLBN Skouw difokuskan untuk mengembangkan Zona Inti seluas 10,7 hektar dengan total bangunan 7.619 meter per segi.
Zona inti ini meliputi Bangunan Utama PLBN, Bangunan Pemeriksa Terpadu Keberangkatan dan Kedatangan, Klinik, "Car Wash", Gudang Sita, Jembatan Timbang, Koridor Pejalan Kaki dan bangunan pendukung lainnya.
Pelaksanaan konstruksi bangunan PLBN Skouw Tahap pertama adalah PT. Nindya Karya (Persero) mulai dari Desember 2015 hingga Desember 2016 dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp165,95 Miliar. (*)