Wamena (Antara Papua) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise minta Pemerintah Kabupaten Jayawijaya,Papua memperhatikan anak-anak yang selama ini menghirup lem "aibon" sehingga terlepas dari kebiasaan berdampak buruk terhadap kesehatannya.
"Kami menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan anak-anak ini karena ini sudah merupakan urusan wajib daerah non operasional untuk memperhatikan perempuan dan juga anak," kata Yohana di Distrik Pisugi, Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Yohana mengatakan sudah menerima informasi tentang sejumlah anak yang hidup dan menghirup lem "aibon" di Jayawijaya sehingga ia akan terus berkoordinasi dengan pemkab untuk menangani isu kritis tersebut.
"Kami tetap berkoordinasi dengan kementerian pendidikan, sosial untuk melihat anak-anak seperti ini, mereka ini apakah anak-anak bersekolah yang isap `lem aibon` atau anak-anak yang tidak bersekolah. Akan kami data dahulu," katanya.
Sebagai daerah yang dipersiapkan menjadi kabupaten layak anak, menurut dia, Jayawijaya harus mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak, misalnya mendapat pendidikan yang layak.
"Termasuk pemenuhan hak anak, di mana anak-anak ini harus bersekolah, bermain, berkreasi. Setiap anak juga harus mempunyai akta kelahiran dan lain-lain. Ada 24 indikator yang harus diimplementasikan oleh pemerintah daerah," katanya.
Menteri juga memuji pembentukan forum anak yang melibatkaan puluhan anak di Kabupaten Jayawijaya, Senin siang.
"Anak-anak yang tergabung dalam forum ini mereka sebagai pembuat perubahan, membantu pemerintah, membantu sesama teman di sekolah untuk sosialisasi bagaimana anak-anak harus bersekolah, mendapat hak-hak mereka dan juga agar tidak ada anak yang nikah diusia dini, serta tidak boleh bekerja diumur 0-18 tahun," katanya. (*)