Jayapura (Antaranews Papua) - Tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) segera turun ke Kabupaten Asmat untuk mengecek perkembangan pelayanan kesehatan di kabupaten itu setelah kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk berlalu.
"Setelah pencabutan KLB campak dan gizi burukm apa perkembangan kesehatan yang sudah dilakukan kepada masyarakat," ujar Kepala bidang kesektariatan UP2KP Alexander Krisifu di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan tim yang diturunkan juga akan memantau keseluruhan pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan termasuk kondisi lingkungan warga setempat.
Pada 5 Februari 218 Bupati Asmat Elisa Kambu mengeluarkan surat pencabutan KLB campak dan gizi buruk yang melanda kabupaten yang dipimpinnya itu, telah berakhir.
Dalam surat itu, disebutkan berdasarkan laporan perkembangan situasi KLB campak yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada tanggal 4 Februari 2018 tentang situasi KLB campak, disimpulkan terjadi penurunan penderita campak.
"Tim satgas TNI, Polri, Kemenkes PB IDI tidak menemukan kasus baru," kata bupati dalam surat tersebut.
Apabila ditemukan kasus baru dan tidak termasuk kriteria KLB maka hal ini adalah kondisi normal yang didapati puskesmas dan tertangani.
Berdasarkan situasi campak KLB di atas maka penetapan KLB campak dinyatakan dicabut dan telah berakhir. (*)
Berita Terkait
PLUT Biak Numfor sediakan konsultan pendamping pelaku UMKM milenial OAP
Rabu, 8 Mei 2024 18:06
Antropolog Uncen: Masyarakat Kabupaten Jayapura pertahankan budaya 'Sasi'
Rabu, 8 Mei 2024 17:03
Akademisi ISBI dorong tradisi adat di Papua diarsipkan
Rabu, 8 Mei 2024 15:00
Prosesi adat membayar mas kawin masih terpelihara di Port Numbay
Rabu, 8 Mei 2024 13:43
Pemprov Papua fokus bangun ekonomi hijau dan biru
Rabu, 8 Mei 2024 13:41
Pemkab Supiori bayar insentif TPP-ULP untuk ASN
Rabu, 8 Mei 2024 13:09
Polres Nduga limpahkan perkara anggota OPM Epson Narigi ke Kejari Wamena
Rabu, 8 Mei 2024 12:26
Kejari Jayapura eksekusi Empat terpidana kasus Pemilu 2024
Rabu, 8 Mei 2024 11:53