Jayapura (Antaranews Papua) - Pejabat Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Provinsi Papua, menyatakan penderita Malaria terbanyak di wilayah itu berada di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami.
"Malaria di Kota Jayapura masih sangat tinggi, penanganan malaria hampir di semua puskesmas yang ada di Jayapura diantaranya di Puskesmas Tanjung Ria, Puskemas Yoka, Puskesmas Koya Barat dan Puskesmas Skouw," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antar,i di Jayapura, Senin.
Sri mengatakan penanganan malaria paling tinggi di Puskesmas Skouw, angka sakit malarianya sekitar 800 banding 1.000 penduduk.
Diakuinya daerah Skouw termasuk yang masih banyak hutannya sehingga banyak pula nyamuknya, dan plasmodium malarianya juga masih banyak.
"Itu butuh kerja ekstra di sana, makanya Dinkes Kota Jayapura berencana akan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura dan seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi malaria di daerah itu," katanya.
Dinkes Jayapura juga akan bekerja sama dengan kepala Distrik Muara Tami guna memerangi malaria di wilayahnya.
Tidak hanya Distrik Muara Tami, menurut dia, kerja sama serupa juga akan di bangun dengan empat distrik lainnya di Jayapura yakni Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Abepura, dan Distrik Heram, untuk bersama-sama bergandengan tangan menangani malaria.
"Nantinya program kita dilakukan secara terpadu, jadi misalkan rawa-rawanya kita ditaburi ikan pemakan jentik nyamuk, kemudian rumahnya kita semprot," ujarnya.
Masyarakat diharapkan jangan membiasakan diri keluar malam, dan jika keluar malam diharapkan memakai pakaian/baju lengan panjang.
"Itu kan pencegahan-pencegahan malaria secara umum yang bisa dilakukan oleh masyarakat," katanya.
Dia menyebutkan jika ada genanganan air maka dialirkan agar nyamuk tidak bisa bersarang.
Untuk itu, diharapkan pembangunan yang ada jangan meninggalkan genangan air karena akan menimbulkan masalah baru.
"Saya juga mau menggalakkan supaya masyarakat itu mau menanam tanaman obat pengusir nyamuk seperti serei, lavender, dan askarbia," katanya.
Ia menambahkan, tanaman itu ditanam di halaman rumah agar bisa mengusir nyamuk.
"Jika itu rumah kos/kontrakan maka tanaman itu ditanam di pot supaya nyamuknya bisa diusir," ujar Sri. (*)
Berita Terkait
Dinkes: Faskes swasta Mimika wajib sediakan obat bagi pasien
Senin, 29 April 2024 21:59
TNI AU berikan layanan kesehatan gratis warga Kampung Anggraidi Biak
Senin, 29 April 2024 12:36
Pemkab Jayapura berupaya turunkan angka malaria pada 2024
Sabtu, 27 April 2024 12:02
Yonif 122/TS adakan kegiatan posyandu warga Kampung Kibay Keerom
Kamis, 18 April 2024 18:14
Layanan kesehatan di Biak beroperasi normal selama libur Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 16:45
Dinkes Papua imbau warga jaga kesehatan momen Lebaran
Kamis, 11 April 2024 20:18
DP3AKB Biak gencarkan edukasi kesehatan reproduksi remaja di kampung
Kamis, 11 April 2024 17:04
RSUD Abepura tetap buka pelayanan kedaruratan selama libur Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:52