Timika (Antaranews Papua) - Manajemen Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Timika menyatakan siap mendukung Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika, Provinsi Papua terkait keberadaan pelajar asal kampung Banti, Distrik Tembagapura yang berada di Timika.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang ketika menggelar pertemuan dengan perwakilan Disdik Mimika di Timika, Jumat, mengatakan sebagai pemangku kepentingan yang yang peduli terhadap pengembangan SDM, harus mengambil langkah konkrit terkait pelajar SD, dan SMP Negeri Banti yang dititipkan di sejumlah sekolah Negeri di Timika.
Sebelumnya pada 20 November 2017, personel TNI dan Polri mengevakuasi sebanyak 804 warga dari Banti yang didalamnya terdapat 38 siswa SMP dari total siswa, dan sebanyak 101 siswa SD dari total 462 siswa karena persoalan keamanan.
Abraham mengatakan bahwa para orang tua siswa asal Banti mengaduh ke LPMAK terkait dengan sebagian anak-anak di Timika yang tidak sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Kabid SMP, Anton Tangkelayu dan Kabid SD, Petrus Makea mewakili Kepala Disdik Mimika mengatakan bahwa sejak dievakuasi, pihaknya telah memerintahkan sekolah negeri untuk menerima siswa asal Banti.
"Artinya mereka dititipkan dan sampai sekarang masih bersekolah baik di beberapa SD maupun SMP yang ada di Timika," ujarnya.
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Simon Kasamol mengatakan bahwa persoalan pelajar Banti harus ada kesepahaman bersama sehingga kerja sama dalam pelaksanan program bisa terarah pada sasaran.
Selain itu, terkait persoalan pelajar asal SD dan SMP Negeri Banti di Timika, Simon mengatakan bahwa pihak Disdik dan LPMAK sepakat untuk mengagendakan pertemuan kedua pada pekan depan sekaligus melengkapi data-data terkait.
Misalnya, berapa banyak siswa SD dan SMP Banti yang lanjut sekolah di Timika dengan status titipan, berapa banyak pelajar yang ikut dievakuasi tetapi tidak bersekolah dan berapa banyak siswa yang ada di Banti.
"Disdik akan umumkan melalui radio agar orang tua para pelajar asal Banti bisa mendaftarkan nama-nama anaknya terkait itu sehingga jelas apa langkah konkrit selanjutnya," kata Simon.
Berita Terkait
Peternak OAP Biak jaga pasokan telur ayam selama Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 20:07
PT Pertamina Papua bagikan 150 paket sahur ke anak Yatim di Jayapura
Selasa, 19 Maret 2024 19:17
BBPOM pantau bahan pokok ke distributor pangan Jayapura
Selasa, 19 Maret 2024 19:10
DLH Biak minta pemilik toko wajib punya tempat tampung sampah
Selasa, 19 Maret 2024 19:08
Dinas Pendidikan Lanny Jaya pastikan UN SMA berjalan aman
Selasa, 19 Maret 2024 19:05
Gubernur Papua minta Pj Bupati Biak Sofia Bonsapia sukseskan PSN
Selasa, 19 Maret 2024 18:55
Geliat festival kuliner dongkrak bisnis UMKM Kota Jayapura
Selasa, 19 Maret 2024 18:50
Dinkes Jayapura siapkan Rp6 miliar untuk layanan kesehatan OAP
Selasa, 19 Maret 2024 18:23