Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan terjadi 27 kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,0 mengguncang Mamberamo Raya, Provinsi Papua pada Senin (24/6).
"Hingga pukul 13.00 WIB hasil monitoring BMKG sudah terjadi 27 kali gempa susulan dengan magnitudo antara 2,9 hingga 5,5 artinya kekuatannya semakin melemah," kata Dwikorita pada jumpa pers di BMKG, Jakarta, Senin.
Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh pada isu yang tidak benar.
Gempa berkekuatan 6,0 terjadi di Mamberamo Raya pada Senin (24/6) pukul 08.05.26 WIB. Setelah dimutakhirkan kekuatan gempa menjadi magnitudo 6,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Propinsi Papua pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yaitu sistem Sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono sejumlah gempa bumi dengan kekuatan signifikan pernah terjadi di Mamberamo seperti pada 1916 dengan magnitudo 8,1, tahun 1926 bermagnitudo 7,9 tahun 1950 magnitudo 7,2, tahun 1963 magnitudo 6,3 tahun 1971 magnitudo 8,1, tahun 1981 magnitudo 5,9 tahun 1986 magnitudo 6,7, tahun 1987 magnitudo 6,6, tahun 1987 magnitudo 6,8 dan pada 2015 magnitudo 7,2.
Lebih lanjut dia mengatakan, secara tektonik, zona gempa di Papua cukup aktif dan kompleks. Penyebab utama (driving force) aktivitas gempa di wilayah Papua adalah tumbukan Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat-selatan. Selain itu juga terdapat desakan lempeng kecil Filipina yang menambah kompleksitas tektonik Indonesia timur.
Berita Terkait
Dandim Sarmi benarkan RS Mamberamo Raya terkena dampak gempa 6.0
Selasa, 25 Juni 2019 7:59
RS Kasonaweja Mamberamo Raya retak akibat gempa 6.0
Selasa, 25 Juni 2019 7:56
BPBD Papua belum terima laporan soal dampak gempa Mamberamo Raya
Senin, 24 Juni 2019 16:37
BPBD Papua: Mamberamo Raya alami 30 kali gempa susulan
Senin, 24 Juni 2019 16:17
Warga Sarmi berhamburan keluar rumah akibat gempa di Mamberamo Raya
Senin, 24 Juni 2019 13:57
Mamberamo Raya diguncang gempa tektonik magnitudo 6,0
Senin, 24 Juni 2019 9:35
BPBD: kerusakan gempa Mamberamo Raya tidak parah
Rabu, 29 Juli 2015 17:46
Gempa di Mamberamo Raya akibatkan satu tewas
Selasa, 28 Juli 2015 15:49