London, Inggris (ANTARA) - Petenis Serbia Novac Djokovic mempertahankan gelar juara tunggal putra turnamen Wimbledon setelah menaklukkan pemegang delapan delapan gelar turnamen tersebut Roger Federer 7-6 (7/5), 1-6, 7-6 (7/4), 4-6, 13-12 (7/3) dalam final paling lama dalam sejarah yang diakhiri dengan tie-break bersejarah di London, Minggu waktu setempat.
Petenis berusia 32 tahun itu menyelamatkan dua match point ketika menyambar gelar Wimbeldon kelima sekaligus Grand Slam ke-16-nya ini yang berselisih empat gelar di bawah rekor total Federer.
Kemenangan Djokovic memperpanjang catatan kemenangannya dalam pertandingan antar-Tiga Besar (Djokovic, Federer dan Rafael Nadal) menjadi 11 kemenangan Grand Slams berturut-turut.
Dengan waktu bertanding 4 jam 57 menit, maka final kali ini adalah final Wimbledon paling lama dalam sejarah.
Stan Wawrinka adalah petenis terakhir di luar trio besar yang memenangkan Grand Slam, ketika menjuarai US Open 2016 setelah mengalahkan Djokovic.
Petenis terakhir yang menjuarai Grand Slam di bawah usia 30 tahun adalah Andy Murray yang menjuarai Wimbledon pada 2016 dalam usia 29 tahun, demikian AFP.
Baca juga: https://papua.antaranews.com/berita/496799/tenis--halep-juarai-wimbledon-usai-tundukkan-serena