Manokwari (ANTARA) - Seruan aksi massa guna menyikapi kasus rasis yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, terus beredar di wilayah Manokwari, Papua Barat.
Polisi mengimbau masyarakat diimbau tidak terhasut atas ajakan demontrasi tersebut. Sebaliknya masyarakat dipersilahkan untuk menjalankan aktivitas seperti biasa.
‘’Selebaran berisi ajak aksi damai itu sengaja disebarkan oleh kelompok yang menamakan diri Sosialis Kommunity Papua. Masyarakat tidak usah tergiur, lebih baik beraktivitas seperti biasa, yang nelayan silahkan melaut, yang dagang silahkan ke pasar, yang mau ke kebun silahkan ke kebun," kata Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey di Manokwari, Jumat.
Putra Suku Biak ini meminta warga tak tidak khawatir dengan informasi yang beredar terkait aksi itu. Polres Manokwari didukung Polda Papua Barat, personel BKO Brimob Nusantara serta prajurit TNI selalu siaga menjaga Manokwari.
ANTARA memantau kawasan Amban menjadi perhatian aparat keamanan. Ratusan personel Sat Brimob Polda Papua Barat dan Brimob Nusantara disiagakan di Polsek Amban. Beberapa kendaraan taktis, di antaranya meriam air, kendaran taksis angkut personel pun disiapkan.
Personel Brimob disiagakan di gedung bekas Kantor Pelayanan Perbendaraan Negara di Jalan Yos Sudarso Fanindi, di Sanggeng dan Lapangan Borarsi.
‘’Kita aparat TNI/Polri selalu siaga, sudah membagi titik-titik pengamanan, baik di Amban, Fanindi, Sanggeng dan Borasi. Daerah-daerah yang akan menjadi sasaran kami kami siagakan personil," ujarnya.
Kepala Polres Manokwari AKBP Adam Erwindi pada kesempatan sebelumnya mengatakan, tujuan dari aksi itu sudah bergeser dari wacana semula, mengarah ke separatisme.
Ia menilai ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu untuk menghembuskan isu lain demi perpecahan serta ketidakstabilan situasi keamanan di Papua Barat.
"Situasi keamanan di Manokwari saat ini terus membaik. Meskipun informasi demo terus beredar tapi tidak menganggu aktivitas masyarakat, rekan-rekan bisa perhatikan sendiri, aktivitas ekonomi masih sudah berjalan lancar, begitu juga pemerintahan dan pendidikan," ujar dia.