Biak (ANTARA) - Sebanyak 158 warga pengungsi korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, tiba di Pangkalan Udara Manuhua diangkut dengan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara.
Rombongan 158 pengungsi saat tiba mendarat di apron Lanud Manuhua Biak disambut unsur Forkopimda Biak Numfor di antaranya Komandan Resor Militer 173/PVB Biak Brigjen Bachman, Komandan Lanud Manuhua Marsma Daan Sulfi, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Biak Kol Laut (P) Budi Darmawan Amran serta para pejabat perwira Koopsau III dan pejabat Lanud Manuhua.
Kepala Penerangan Lanud Manuhua Biak Letkol (Sus) Manggapul Simanjuntak, di Biak, Jumat, menyebutkan dari 158 pengungsi dengan rincian 137 dewasa, 16 orang anak-anak, dan 5 orang bayi balita.
Sebanyak 158 jumlah pengungsi korban kerusuhan Wamena, lanjut Simanjuntak, sebanyak 111 orang warga korban Wamena akan dipulangkan ke beberapa kota di Jawa Timur, seperti Lumajang, Jember, Probolinggo, Pasuruan serta Madura.
Sedangkan pengungsi asal Biak pada Jumat hari ini, menurut Letkol Simanjuntak, akan diantar menggunakan bus milik Lanud Manuhua dan kendaraan Pemkab Biak menuju daerah asal mereka di Biak Barat, Biak Utara dan Biak Timur.
Sedangkan 111 orang pengungsi asal daerah di Jawa Timur akan menginap di barak Batalion Pasukan Khas 468 Sarotama Biak sambil menunggu jadwal pesawat Hercules untuk mengangkut kepulangan pengungsi ke Jawa Timur.
Danlanud Manuhua Biak Marsma Daan Sulfi mengatakan, unsur Forkopimda di Kabupaten Biak Numfor akan membantu evakuasi dan memberikan akomodasi hingga pengangkutan kendaraan ke daerah tempat tinggal para korban Wamena melalui angkutan udara, laut dan darat.
"Tidak usah takut karena kami akan memperhatikan masalah akomodasi dan kesehatan bapak, ibu dan anak-anak korban kerusuhan Wamena," ujar Danlanud Marsma Daan Sulfi dalam keterangan tertulisnya.
Hingga Jumat malam pukul 20.00 WIT, seratusan pengungsi asal Jawa Timur tampak beristirahat disediakan TNI AU di Markas Komando Batalion Pasukan Khas 468 Sarotama Biak di Jalan Sinsingamangaraja, Biak Kota.