Surabaya (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainuddin Amali tidak bisa memasuki Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya saat inspeksi mendadak (sidak) karena pintu stadion ini terkunci.
"Iya, saya datang ke sini untuk melihat langsung stadion. Apalagi GBT salah satu calon venue Piala Dunia U-20 tahun 2021," ujar Zainuddin Amali kepada wartawan di halaman depan stadion, Minggu sore.
Menpora yang datang menggunakan kendaraan RI-49 disambut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Soepratomo dan Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung di lobi luar depan stadion.
Setelah diinformasikan stadion dalam keadaan terkunci, Menpora memilih mendekati kerumunan wartawan dan melihat lobi dalam stadion dari balik pintu kaca.
Tidak sampai 15 menit, Menpora meninggalkan lokasi untuk selanjutnya menuju Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya.
"Saya ke Grahadi setelah ini, ada pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta insan olahraga Jatim," kata menteri yang juga Plt Ketua DPD I Partai Golkar Jatim ini.
Disinggung koordinasi dengan Pemkot Surabaya selaku pengelola stadion, Menpora mengaku Kadispora Jatim Soepratomo sudah mencoba menghubungi Kadispora Surabaya Afghani Wardhana, tapi gagal.
"Sudah Pak Kadispora Jatim mencoba menghubungi Pak Kadispora Surabaya tapi tidak dijawab. Padahal kami datang untuk melihat, lalu kalau ada yang perlu dibantu bisa kami bantu. Tapi ini tertutup begini ya bagaimana, mau bantu apa?," kata dia.
Kendati demikian, menteri yang akrab disapa ZA ini tak kecewa tidak bisa masuk stadion.
Stadion GBT menjadi satu dari 10 stadion yang menjadi calon venue Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.
Selain GBT, sembilan stadion lainnya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Manahan di Solo.
Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang Timur, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, serta Stadion Si Jalak Harupat di Bandung.
Kadispora Kota Surabaya Afghani Wardhana ketika dikonfirmasi melalui ponselnya belum menjawab, termasuk pesan whatsapp ke nomor pribadinya yang juga belum terjawab.