Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan pada Februari 2020 posisi matahari bergerak dari garis balik Selatan menuju garis khatulistiwa.
Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili di Jayapura, Sabtu, menjelaskan peristiwa terbit dan terbenam matahari adalah kejadian alamiah sehari-hari sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya atau yang dikenal dengan istilah rotasi bumi.
Setiap bulan, terang dia waktu terbit dan terbenam matahari mengalami perubahan disebabkan oleh adanya gerak semu tahunan matahari yang bergerak diantara garis khatulistiwa, garis balik Utara dan garis balik Selatan. Gerak semu matahari terjadi setiap hari dan berlanjut hingga tahunan.
Gerak semu matahari tahunan adalah perubahan posisi matahari yang seolah-olah terjadi akibat perjalanan bumi yang beredar mengelilingi matahari dengan sumbu poros yang miring sebesar 23,5 terhadap kutub ekliptika langit.
"Pada Februari 2020 posisi matahari bergerak dari garis balik Selatan menuju garis khatulistiwa," kata Petrus.
Adapun prakiraan kisaran sudut azimuth matahari terbit di Wilayah Kota Jayapura adalah antara 98° hingga 107° sedangkan untuk matahari terbenam berkisar antara 253° hingga 262°.
Untuk lamanya penyinaran, menurut dia matahari mulai terbit hingga terbenam adalah berkisar 12 Jam 12 menit hingga 12 jam 28 menit untuk kota/kabupaten yang berada di wilayah Selatan Provinsi Papua dan Papua Barat serta 12 Jam 07 menit hingga 12 jam 13 menit untuk di wilayah Utara.
"Prakiraan waktu matahari terbit di wilayah Papua dan Papua Barat adalah berkisar pada jam 05:36 hingga 06:26 WIT dan matahari terbenam berkisar pada jam 17:57 hingga 18:33 WIT," tambah dia.