Wamena (ANTARA) - Tokoh Masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Hengky Heselo menilai pasca peningkatan kegiatan personel Polres Jayawijaya awal tahun 2020, jumlah tindak kriminal menurun menjadi 60 persen.
Dalam pertemuan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, dia mendukung polisi yang terus melakukan razia dan patroli rutin. "Kami lihat tindak kriminal 60 persen menurun dari 90 persen," katanya.
Pada forum diskusi yang melibatkan personel Polres Jayawijaya dan pemangku kepentingan Jayawijaya, dia menyarankan pembuat minuman keras yang bukan merupakan warga asli Jayawijaya dipulangkan kembali ke daerah asal.
"Jadi mereka (pembuat dan penjual minuman keras) itu setelah ditangkap, hukumannya harus mereka bayar, lalu dipulangkan," katanya.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Potikelek, Yonita Gombo, mengapresiasi kebijakan Polres Jayawijaya yang meningkatkan kinerja polisi di lapangan. "Tetapi kalau bisa jangan dilakukan patroli pada jam-jam tertentu saja sebab pemabuk sudah tahu jadi mereka menghindar ketika polisi hendak patroli," katanya.
Seorang perwakilan pedagang di Pasar Baru meminta personel Polres Jayawijaya yang berpatroli tidak hanya duduk di atas mobil melainkan turun dan memastikan kondisi senantiasa aman dan tertib.
"Sebab kalau di atas mobil saja, pemain judi mereka pura-pura duduk, setelah mobil pergi, mereka kembali lanjutkan lagi," katanya.