Manokwari (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau lokasi pembangunan Jembatan Pulau Mansinam, Manokwari, Provinsi Papua Barat.
"Wacana pembangunan jembatan ini sudah kami bahas bersama bapak gubernur sejak tahun lalu di kantor Bappenas. Lalu pada 5 Februari kemarin bapak gubernur menyerahkan surat permohonan dan hari ini saya tinjau lokasi," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo kepada wartawan usai meninjau lokasi di Kampung Inggandi, Manokwari, Senin.
Menurut dia, pemerintah pusat berkomitmen menindaklanjuti permohonan gubernur terkait pembangunan tersebut. Rencana ini pun sudah ia sampaikan kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
"Pak menteri sudah tahu, beliau minta surat resmi dari pemerintah daerah. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti dan tepat pada perayaan HUT Pekabaran Injil 5 Februari lalu bapak gubernur sudah serahkan dengan demikian akan kita tindaklanjuti secepatnya," ucap Wamen PUPR.
Wetipo berharap, seluruh kajian terkait pembangunan jembatan penghubung Kota Manokwari-Pulau Mansinam tersebut segera dilakukan dan tuntas pada tahun 2020. Dengan demikian pada 2021 pusat bisa memulai pembangunan.
"Hasil diskusi saya dengan pak menteri, kalau bentangan jembatannya tidak terlalu panjang bisa jadi, kita tuntaskan dalam waktu dua tahun yakni 2021-2022. Kita lihat hasil kajiannya, di situ kita akan tahu, seberapa panjang jembatan yang dibutuhkan," sebut Wempi lagi.
Saat ini, lanjut Wamen PUPR, ada tiga alternatif lokasi pembangunan dan hal ini akan berpengaruh pada panjang jembatan dari Kota Manokwari menuju pulau bersejarah tersebut.
"Kalau dari posisi berdiri kota saat ini yakni di Kampung Inggandi kurang lebih sekitar 1,1 kilometer, dilokasi lain 1,4 kilo dan alternatif dari lokasi lain ada 2 kilometer. Tim dari Balitbang dengan Balai Pelaksana Jalan nanti akan duduk bersama melakukan kajian," katanya.
"Nanti akan dikaji sama-sama untuk melihat alternatif terbaik, mana yang lebih efisien. Di wilayah ini juga kan daerah perlintasan kapal, itu juga harus dikaji sehingga pembangunan jembatan tidak mengganggu arus transportasi kapal," ujar Wempi menambahkan.
ANTARA memantau, selain Kampung Inggandi rombongan menteri juga meninjau lokasi alternatif pembangunan jembatan itu di Pulau Mansinam.
Ia berharap, masyarakat mendukung pembangunan itu. Selain mempermudah akses transportasi bagi wisatawan menuju pulau, kehadiran jembatan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang tinggal di pulau itu.
"Dari aspek ekonomi, budaya, sejarah serta pengembangan pariwisata semua akan diperhitungkan," pungkasnya.