Palu (ANTARA) - KONI Provinsi Sulawesi Tengah mengaku masih terkendala kekurangan anggaran untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada 2020.
"KONI Sulteng pada 2020 ini hanya mendapat alokasi dana Rp9 miliar," kata Sekretaris KONI di daerah itu, Edison Ardiles, Jumat.
Sementara pada tahun ini juga ada agenda PON dan tempat penyelenggaraannya di daerah dengan biaya transportasi yang cukup tinggi di Tanah Air.
Menurut dia, dengan anggaran tersebut akan sulit bagi KONI memberangkatkan atlet maupun melaksanakan pemusatan pelatihan terpusat (pelatda) bagi cabang-cabang yang lolos ke PON.
Karena itu, KONI Sulteng masih terus berupaya mendapatkan tambahan dana dari Pemprov Sulteng. "Kita terus berusaha untuk bisa mendapatkan tambahan dana, mengingat pelaksanaan PON XX semakin dekat waktunya," kata Edison.
Semula, kata dia, KONI Sulteng mengusulkan bantuan dana sebesar Rp40 miliar. "Tapi yang disetujui oleh DPRD Provinsi Sulteng hanya Rp9 miliar," ujarnya.
Edison yang juga pengurus Pertina Sulteng itu menambahkan, jumlah atlet yang sudah memastikan meraih tiket ke PON XX sebanyak 89 orang dari 18 cabang olahraga.
Tetapi masih dimungkinkan jumlah atlet dan cabang bertambah lagi, sebab masih ada empat cabang olahraga yang sedang melaksanakan prakualifikasi PON.
Keempat cabang tersebut adalah renang, judo, atletik dan panahan.
Di PON XX Papua, Sulteng berharap meraih medali pada tujuh cabang yang selama ini telah menunjukkan pencapaian prestasi memuaskan di tingkat nasional, termasuk pada PON XIX di jabar 2016. Cabang-cabang itu antara lain binaraga, sepak takraw putri, karate, pencak silat, dayung, judo dan atletik.