Jayapura (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jayapura, H Rustan Saru bersama bersama tim gabungan melakukan inpeksi mendadak (sidak) di Apotek hingga perusahaan distributor penyalur obat dan peralatan medis terkait dengan kekosongan stok di pasaran akibat merebaknya virus corona.
Sidak gabungan yang dipimpin Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru melibatkan Kepala Dinas Kesehatan mengecek meninjau beberapa apotek dan perusahaan distributor obat yang juga menjual dan menyalurkan masker di kota itu, Rabu.
"Tujuan kami melakukan sidak ini untuk mengecek ketersediaan stok masker bagi masyarakat yang dijual dan mengecek langsung adanya kenaikan harga masker dari harga standar," kata Rustan usai mengunjunggi PT Indofarma Global Medical di Entrop.
Rustan mengatakan, disela-sela sidak itu, ia memberikan instruksi kepada pemilik apotek dan distributor untuk tidak melakukan penimbunan bahkan kenaikan harga masker.
"Melihat adanya penyakit corona membuat masyarakat Kota Jayapura panik dan melakukan pembelian masker yang banyak, sehingga kami harapkan meningkatnya jumlah pembeli ini jangan sampai dimanfaatkan oleh apotek atau distributor untuk menaikkan harga bahkan menimbun,"imbuhnya.
Menurut Rustan, sesuai intruksi Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano bahwa akan dikenakan sanksi tegas hingga pada penutupan tempat jualan yang menaikan harga masker.
"Jika harga naik dan ada yang sengaja menyimpan masker, kami akan mencabut izinnya dan memasang garis Polisi sesuai dengan perintah Wali Kota," ujarnya.
Sementara itu, Akunting PT Rajawali Nusindo Cabang Jayapura, Dinna mengatakan pihaknya menyediakan masker tapi sudah habis dari minggu lalu.
"Harga per box Rp23 ribu, sementara harga eceran dijual dengan harga Rp. 5000 satu lembar masker, dalam satu box kecil isi 50 lembar, harganya juga tergantung jenis masker tapi kami jual sesuai standar nasional," katanya.
Dia mengaku, sejak wabah virus corona merebak, memang ada kenaikan permintaan pembelian masker tetapi stoknya habis.
"Kami tidak naikan harga, kami berlakukan satu harga dan selama ini kami layani rumah sakit dan apotek sesuai permintaan dan kebutuhan mereka," ujarnya.
"Sepajang mereka punya surat dan kesediaan kami ada, akan diberikan, sedangkan per apotik biasanya tiga sampai lima box bisa diberikan, dengan waktu habis tiga sampai lima hari," tambah dia.
Sebelumnya, Pantaun di Apotik di Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, Rabu, beberapa apotik terpaksa menulis permintaan maaf masker habis.
Kondisi ini terlihat di Apotik Kimia Farma Kotaraja, mereka menulis "maaf masker habis" lalu di tempel di depan pintu masuk, sementara di Apotik K 24 Jam Kotaraja, tulisan "maaf masker habis" ditaruh dikasir penjualan.
Berita Terkait
Paripurna DPRD Kota Jayapura usulkan pemberhentian jabatan Wali Kota dan Wakil
Selasa, 26 April 2022 2:40
Wakil wali kota Jayapura tinjau lokasi kebakaran di Abepura
Kamis, 15 Juli 2021 3:39
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin irit bicara usai diperiksa Dewas KPK
Selasa, 25 Mei 2021 14:28
17 kepala daerah di Jatim dilantik Gubernur Khofifah hari ini
Jumat, 26 Februari 2021 9:56
Wakil Wali Kota Palembang tebar benih ikan perairan Sungai Musi
Selasa, 9 Februari 2021 7:47
Wakil Wali Kota Mataram bangga menjadi pionir penerima vaksin COVID-19
Rabu, 13 Januari 2021 15:11
Wakil Wali Kota Probolinggo meninggal setelah dirawat karena tertular COVID-19
Rabu, 9 Desember 2020 9:32
Pemkot Jayapura dukung kebijakan sekolah tatap muka
Selasa, 24 November 2020 17:46