Jayapura (ANTARA) - Penutupan angkutan penumpang di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, ternyata berdampak kepada pengusaha atau pemilik rental atau jasa sewa mobil.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Wawan, salah satu pemilik jasa sewa mobil yang dihubungi ANTARA dari Kota Jayapura, Kamis.
"Iya, sejak dua hari terakhir ini kami tidak ada pemasukan dari jasa sewa mobil, yang biasanya kami melayani ke dan dari Bandara Sentani," katanya lewat telepon seluler.
Menurut dia, dengan adanya pemberlakuan penutupan angkutan penumpang untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota dan Kabupaten Jayapura atau Papua secara umum, sudah pasti berkurangnya penumpang atau pemakai jasa sewa mobil.
"Sekali antar penumpang, misalnya dari Bandara Sentani ke Abepura, Kota Jayapura, itu Rp200 ribu. Dalam sehari bisa dua kali saya melayani konsumen atau penumpang, tapi sejak dua hari terakhir ini, tidak ada pemasukan," kata Wawan.
Senada itu, rekannya Anugrah mengaku bahwa hanya bisa ikhlas dengan situasi terkini karena menjadi masalah semua pihak sehingga pemberlakuan tersebut sudah pasti dipikirkan secara bijak oleh pemerintah.
"Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana saya dan teman-teman yang masih membayar kredit mobil. Dari pihak perusahaan pembiayaan belum ada solusi terkait masalah ini, misalnya dengan menunda waktu pembayaran karena kami tidak lagi mendapatkan pemasukan atau omzet dari jasa sewa atau rental mobil," katanya.
Ia berharap permasalahan itu bisa menjadi perhatian dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua ataupun pihak terkait lainnya, karena pemberlakuan penutupan Bandara Udara Sentani dan juga penerapan jaga jarak 'atau pengurangan aktivitas di luar rumah akan memberikan dampak yang luar biasa kepada para pedagang kecil.
"Kami yang keseharian hanya mencari uang dari jasa rental mobil sudah pasti kesusahan bayar kredit, belum lagi kebutuhan kami sehari-hari sebagai kepala keluarga. Kiranya ada solusi," katanya.*