Bantul (ANTARA) - Stok masker N95 sebagai alat pelindung diri tenaga medis yang merawat pasien Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul, salah satu RS rujukan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menipis.
"Stok masker N95 di kami memang masih ada, namun sudah sangat menipis sekali," kata Manajer Humas RSU PKU Muhammadiyah Bantul Wahyu Priyono di Bantul, Selasa.
Namun demikian, pihak rumah sakit tidak merinci berapa total kebutuhan masker N95 yang diperlukan, dan hanya menyebut kebutuhannya cukup banyak, mengingat RSU PKU Muhammadiyah merupakan salah satu dari empat rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul.
Dia mengatakan, untuk menangani pasien corona jenis baru itu di ruang isolasi, setiap hari RS ini bisa menghabiskan 30 masker N95, dan mengenai persoalan ini, pihaknya sudah menyampaikan laporan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten.
"Laporan lewat lisan sudah disampaikan, tapi memang sulit cari masker N95, barangnya langka di pasaran," katanya.
Dia juga mengatakan, rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul telah membuka donasi ke publik terkait kebutuhan masker N95 sebagai APD yang diprioritaskan agar dapat segera terpenuhi.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, sudah menyampaikan permintaan kepada pihak penyedia APD untuk mengirim masker N95 dalam minggu ini, namun dia tidak menyebut berapa total jumlah masker yang dipesan untuk memenuhi kebutuhan RS rujukan COVID-19 di Bantul.
"Namun perlu diketahui masker tersebut bukan produksi dalam negeri, jadi pengadaannya perlu waktu," kata pria yang akrab disapa dokter Oky tersebut.
