Boven Digoel, Papua (ANTARA) - Kondisi ekonomi wilayah suku Korowai Kabupaten Pegunungan Bintang hingga saat ini masih terisolir dan tertinggal dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, padahal suku ini diapit oleh lima kabupaten di Papua.
Ben Yarik, salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai di Maining 33, Rabu, mengemukakan suku Korowai adalah suku yang tertinggal dari pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Asmat, Boven Digoel, dan Mappi masing-masing jauh.
Wilayah Korowai diapit oleh lima kabupaten yakni Kabupaten Mappi, Kabupaten Boven Digoel, Pegunungan Bintang, Yahukimo dan Kabupaten Asmat.
"Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben.
Hingga kini, kata dia, tak ada jaminan dari pemerintah bagi warga di hutan belantara Korowai. Jika penambangan emas yang dikelola oleh masyarakat ditutup berarti siapa yang menjamin kehidupan selanjutnya.
Menurut dia, leluhur dari masyarakat di hutan Korowai, bertahun-tahun belum menikmati pembangunan dari pemerintah seperti daerah lain.
Ia menambahkan, kini penambangan emas di wilayah Korowai yang menghidupi ekonomi masyarakat sekitar, untuk itu diharapkan pemerintah tidak menutup tambang itu, karena telah membiayai masyarakat Korowai.
"Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Selagi masih ada emas yang menjamin," ujarnya.

