Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memberikan motivasi kepada para penyelam yang terlibat dalam pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
Yudo didampingi Direktur Operasional Puskopaska Kolonel Laut (P) Johan Wahyudi sekitar 30 menit melihat proses pencarian puing dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Saya ingin memberikan motivasi dan dukungan moril kepada para penyelam," kata Laksamana Yudo.
Usai memantau proses pencarian pesawat Sriwijaya Air, Yudo kemudian singgah di KM Rigel-933.
Yudo secara simbolis memberikan bahan makanan untuk mendukung stamina para penyelam.
Yudo berharap operasi kemanusiaan itu dapat segera menemukan kotak hitam, sebagai kunci dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.