Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa terhadap para korban gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas korban yang meninggal dunia," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.
Gempa bumi tersebut mengguncang kabupaten Majene dan sekitarnya di provinsi Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat (15/1) sekitar pukul 01.28 WIB.
"Tadi pagi saya juga bertelepon terhadap Gubernur Sulawesi Barat dan saya juga telah memerintahkan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menteri Sosial, Kepala Basarnas (Badan SAR Nasional), Panglima TNI dan Kapolri serta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat," tambah Presiden.
Langkah-langkah tersebut adalah mencari dan menemukan korban serta melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka.
"Saya juga minta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disampaikan petugas di lapangan," ungkap Presiden.
Gempa bumi yang menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berpusat di enam kilometer timur laut Majene terjadi pada Jumat dini hari pukul 01.28 WIB.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (15/1) pada pukul 11.10 WIB dilaporkan 8 orang meninggal dan 637 orang luka-luka akibat gempa bumi di Sulawesi Barat.
Selanjutnya sekitar 15 ribu orang di Kabupaten Majene dilaporkan mengungsi. Kerusakan bangunan yang dilaporkan mencakup 62 unit rumah dan kantor. Kantor yang mengalami rusak berat termasuk 1 puskesmas,1 kantor Koramil, Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sejumlah minimarket.
Jaringan listrik juga dilaporkan padam dan komunikasi selular tidak stabil.
Kebutuhan yang dilaporkan BPBD setempat berupa bahan pokok, selimut, tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.