Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Satgas Penanggulangan COVID-19 mengharapkan PT Freeport Indonesia dapat menyediakan vaksin COVID-19 secara mandiri untuk disuntikan kepada ribuan karyawan dan keluarganya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan dalam pertemuan evaluasi penanganan COVID-19 di Mimika pada Senin (11/1) lalu, perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia yang hadir menyebut wacana penyiapan vaksin mandiri COVID-19 di lingkungan karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya tengah dibahas oleh manajemen perusahaan pertambangan itu.
"Sangat baik kalau PTFI bisa menyiapkan vaksin mandiri. Saat ini mereka sedang berupaya untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 di kalangan karyawan secara mandiri. Mudah-mudahan ini bisa disetujui," kata Reynold.
Menurut dia, agar PTFI bisa melaksanakan kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi kalangan internalnya maka pihak perusahaan harus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat di Jakarta baik itu Komite Penangan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Satgas COVID-19 Nasional maupun Kementerian Kesehatan.
Bagi Kabupaten Mimika sendiri, kata Reynold, sebagai daerah dengan jumlah kasus COVID-19 salah satu yang tertinggi di Provinsi Papua setelah Kota Jayapura, dimana sebagian besar didominasi oleh karyawan PTFI dan perusahaan kontraktornya, maka upaya untuk melakukan vaksinasi mandiri oleh pihak PTFI kepada karyawannya dinilai akan sangat membantu pemerintah.
Dengan dilakukan vaksinasi COVID-19 secara mandiri di lingkungan PTFI, katanya, akan terbentuk kekebalan kelompok di lingkungan karyawan dari potensi terinfeksi COVID-19.
"Fakta saat ini kasus terbanyak COVID-19 di Mimika itu pada karyawan PTFI dan perusahaan subkontraktornya dengan jumlah 2.000 orang, jadi kita harus saling melindungi," kata Reynold.
Setelah komunitas karyawan PTFI dan perusahaan subkontraktornya, kelompok profesi yang terbanyak terpapar COVID-19 di Mimika yaitu pelajar 243 orang, TNI-Polri 214 orang, tenaga kesehatan 175 orang, ibu rumah tangga, karyawan swasta lainnya, ASN, karyawan perbankan dan tenaga pendidik.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mencanangkan kegiatan pemberian vaksin COVID-19 (vaksin Shinovac) perdana di wilayah itu pada 22 Januari mendatang.
Reynold mengatakan terdapat 17 orang yang akan menerima suntikan vaksin COVID-19 pertama tersebut yaitu kepala daerah, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sejak Kamis (14/1), Mimika telah menerima pengiriman sebanyak 2.320 vaksin Shinovac dari Dinkes Provinsi Papua. Vaksin tersebut saat ini masih diamankan di gedung farmasi Kabupaten Mimika.
Dinkes Mimika sendiri telah menyiapkan kelompok sasaran yang akan menerima suntikan vaksin COVID-19 gelombang pertama yaitu mulai bulan Januari hingga bulan April dengan jumlah atau target sasaran sebanyak 39.632 jiwa.
Untuk bulan Januari hingga akhir Februari, sasaran pemberian vaksin COVID-19 diprioritaskan kepada 1.723 tenaga kesehatan.
Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pemberian vaksin COVID-19 kepada petugas publik yaitu ASN, honorer, TNI-Polri, awak media massa, petugas Bandara, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan target sasaran sebanyak 17.231 jiwa.
Berikutnya menyusul penduduk dengan kategori usia lanjut (lansia) berusia 59 tahun ke atas dengan target sasaran sebanyak 20.678 jiwa.