Kupang (ANTARA) - Selama Januari 2021 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, Timor Leste, telah memulangkan 226 warga negara Indonesia (WNI) ke Indonesia melalui Kupang, Nusa Tenggara Timur, melalui program repatrasi mandiri, kata Dubes Indonesia untuk Timor Leste Sahat Sitorus, Sabtu.
"Awal Januari 2021 ada 118 orang WNI yang kami fasilitasi menggunakan pesawat NAM Air. Lalu Kemarin (22/1) kami juga sudah pulangkan 108 orang menggunakan maskapai Citilink," katanya saat dihubungi ANTARA dari Kupang.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan pemulangan WNI di Timor Leste menggunakan fasilitas repatrasi mandiri, akibat adanya penutupan sementara atau "lockdown" akibat adanya COVID-19 di negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu.
Sahat mengatakan bahwa WNI yang ingin pulang ke Indonesia adalah WNI yang memang sudah bertahun-tahun tidak pulang bertemu keluarga. Sehingga KBRI pun memfasilitasi mendatangkan pesawat dan melakukan nego sehingga harganya sesuai dan WNI yang membayarnya.
"Mereka yang pulang adalah pekerja migran Indonesia seperti pekerja konstruksi, tenaga mekanik/mebel karyawan perusahaan serta pengusaha yang membuka usaha di negara ini," tambah dia.
Ia pun berterima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT khususnya kepada gubernur NTT Viktor B Laiskodat dan jajarannya yang sudah memfasilitasi menerima kedatangan WNI dari Timor Leste tersebut.
Saat ini ujar dia ada kurang lebih 60 ribuan WNI yang ada di Timor Leste. Kebanyakan adalah mereka yang menjalankan bisnis di daerah itu.Seperti pekerja informal, yang bekerja di toko, hotel pengusaha informal keluarga KBRI, pegawai BUMN seperti Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, PT WIKA dan BUMN lainnya.
Lebih lanjut ujar dia jika ada WNI yang ingin kembali ke Timor Leste diperbolehkan di masa pandemi ini namun, hanya bisa kembali jika jadwal buka PLBN Timor Leste dan mendaftar di Kedubes dan Konsultan Timor Leste di Atambua, sambil menunjukan visa kerjanya.
"Sementara bagi yang visa turisbelum boleh masuk selama negara masih dalam keadaan darurat. Tetapi kalau pekerja migas, diplomat dan situasi darurat bisa masuk," tambah dia.
Terkait kondisi keamanan, ujar dia hubungan baik dan koordinasi penjgaan di batas negara lancar dan tertib saja. Pintu keluar masuk melalui darat di PLBN di NTT hanya di buka dari Timor Leste setiap 17 hari untuk orang. Sementara Rabu dan Jumat untuk logistik barang.