Jayapura (ANTARA) - Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Provinsi Papua mengapresiasi aparat kepolisian yang mengambil langkah tegas dan cepat terhadap dugaan kasus ujaran rasisme yang dilakukan pelaku Ambroncius Nababan kepada aktivis HAM Papua Natalis Pigai.
Ketua Kerukunan Masyarakat Batak Provinsi Papua Kenan Sipayung dalam siaran persnya di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya mengapresiasi tindakan cepat dan terukur yang dilakukan aparat kepolisian kepada Ambroncius Nababan, apalagi yang bersangkutan sudah diproses hukum sesuai dengan perbuatannya.
"Apa yang dilakukan Ambroncius Nababan merupakan tindakan yang bisa memecah belah kebersamaan yang telah dibangun erat dengan waktu yang cukup lama oleh antar suku bangsa yang berada di Tanah Papua," katanya.
Menurut Kenan, sebagai sesama anak bangsa, tidak seharusnya menghina dan merendahkannya, sehingga masyarakat Batak di Papua mengutuk keras tindakan-tindakan rasisme tersebut.
"Kami berharap apa yang dilakukan oleh Ambroncius Nababan menjadi pelajaran bagi seluruh anak bangsa dan berharap tak akan terulang lagi di masa-masa yang akan datang," ujarnya.
Dia menjelaskan sekali lagi stop rasisme, apalagi kepada saudara di Papua, bukan saling melukai, tetapi seharusnya saling menghargai satu sama lain, di mana pada masa pandemi COVID-19, harusnya saling memberikan penguatan satu sama lain.
"Semoga kejadian ini tak berdampak luas terhadap ketenteraman masyarakat yang ada di Tanah Papua, yang sebelumnya terjaga dengan baik," katanya lagi.
Dia menambahkan mari sama-sama membangun Tanah Papua, bukan malah merusak tatanan kehidupan yang sudah terjalin erat satu sama lain.
Sebelumnya, muncul unggahan akun media sosial bernama Ambroncius Nababan, yang diduga melakukan tindakan bernada rasisme terhadap mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalis Pigai.
Ambroncius diduga mengeluarkan postingan yang berbau rasisme atas Natalis Pigai di akun media sosialnya pada 12 Januari 2020, hal itu menanggapi sikap Natalis yang meminta negara menghargai hak warga yang tidak ingin menerima vaksin COVID-19.*
Berita Terkait
Kerukunan masyarakat Batak di Papua agendakan perayaan Natal bersama
Rabu, 6 Desember 2017 20:33
Warga Mimika diimbau tidak terprovokasi kasus rasisme Natalius Pigai
Sabtu, 30 Januari 2021 15:25
Dewan Adat Papua harap pelaku kasus rasisme dihukum berat
Rabu, 27 Januari 2021 15:45
Ketua KKSS Papua apresiasi pemerintah bergerak cepat tangani kasus rasisme
Rabu, 27 Januari 2021 14:45
Pemprov Papua imbau masyarakat tak terprovokasi isu rasisme
Selasa, 26 Januari 2021 20:45
Kapolda: Kasus rasisme ditangani Mabes Polri masyarakat Papua diminta tenang
Selasa, 26 Januari 2021 15:47
Masyarakat Batak di Papua dorong kasus rasisme segera ditangani kepolisian
Selasa, 26 Januari 2021 8:13
Pemuda adat Papua minta warga hormati putusan hukum tujuh terdakwa
Sabtu, 20 Juni 2020 22:05