"Namun, untuk memastikannya, anggota masih melakukan penyelidikan," kata AKBP Wayan Antara kepada ANTARA, Selasa.
Kapolres yang dihubungi dari Jayapura melalui telepon selular itu mengatakan bahwa di Intan Jaya memang ada beberapa KKB. Namun, yang melakukan penembakan di Bilogai diduga dari Uginus.
Guna menghindari terjadinya tindak kekerasan, termasuk penembakan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas.
Bila sudah petang, kata dia, tidak perlu membuka usaha atau kios. Begitu pula, dengan tukang ojek. Namun, beberapa di antaranya masih membandel.
Kasus penembakan yang terjadi pada Senin petang (8/2) hingga melukai Ramli, pemilik kios yang menjual barang kelontong itu terjadi saat melayani pelaku yang berpura-pura menawarkan minyak tanah.
Saat menawarkan minyak tanah kepada korban, pelaku menyatakan tidak memiliki jeriken, kemudian meminta korban untuk meminjami.
Ketika istri korban hendak mengambil jeriken, pelaku menembak dengan senjata laras pendek.
Ketika istri korban hendak mengambil jeriken, pelaku menembak dengan senjata laras pendek.
Pada hari Selasa (9/2), kata AKBP Wayan Antara, korban Ramli dievakuasi ke Timika untuk dirawat di RSUD Timika atas luka tembak yang dideritanya.