Jakarta (ANTARA) - Sebagian rumah warga di RW04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, masih tergenang air setinggi lutut orang dewasa pada Minggu sore.
Pantauan dilokasi pada pukul 15.00 WIB, air masih menggenang di sebagian besar rumah yang ditinggal mengungsi oleh penghuninya.
Warga yang masih bertahan pun tidak bisa berbuat banyak kecuali menunggu air surut dan membuang lumpur yang terbawa masuk ke dalam rumah oleh banjir pada Sabtu malam.
Salah satu warga di RT05/RW04, Musbar (18) mengatakan listrik masih padam hingga Minggu sore. Meski dia memahami bahwa listrik dipadamkan demi keamanan.
Salah seorang warga RW04 lainnya Ahmad Sobari (44) mengatakan meski listrik masih padam, warga masih bisa mengisi daya ponsel di kantor RW04 yang menyediakan genset untuk umum.
"Kalau untuk charge HP bisa di kantor RW04, di sana ada 2 unit genset yang menyala 24 jam," kata Sobari kepada Antara di Masjid Nurul Iman, RT05/04, Cipinang Melayu, Minggu.
Meski demikian kekhawatiran warga sedikit terobati karena bantuan makanan siap santap yang selalu tercukupi.
"Kalau makanan siap saji tercukupi karena ada bantuan dari kecamatan, wali kota, dan relawan, ada juga bantuan dari warga setempat, dari PKK setempat mereka bangun dapur umum," tambahnya.
Dia berharap air segera surut agar warga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan situasi masih terkendal meski Jakarta diguyur hujan dengan curah hujan tinggi dan ekstrim sehingga menyebabkan 113 RW tergenang pada Sabtu (20/2).
"Meski curah hujan tinggi situasi tetap terkendali," kata Anies di Jakarta, Minggu.
Anies menerangkan, berdasarkan dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Ibu Kota pada 20 Februari sebesar 226 milimeter per hari yang menurut BMKG termasuk kategori ekstrim karena di atas 150 milimeter per hari.
Akibat dari hujan deras di Jakarta serta sekitar Depok, Tangerang dan Bekasi itu, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 113 RW di beberapa wilayah di Ibu Kota tergenang.