Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla meresmikan gerakan masjid menjadi sentra vaksinasi di Masjid Jami Assa’adah, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat.
JK mengatakan gerakan tersebut dapat mendukung upaya Pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi dan membentuk kekebalan komunal atau herd immunity yakni dengan memberikan vaksin kepada 181 juta penduduk Indonesia.
"Ini bukan hanya usaha Pemerintah. Usaha Pemerintah tidak akan mencapai target. Maka, ini harus menjadi gerakan masyarakat. Lebih cepat, lebih baik," kata JK dalam keterangannya di Depok, Jumat.
Untuk dapat membentuk kekebalan komunal, lanjut JK, diperlukan upaya bersama dari masyarakat dan Pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi COVID-19.
"Istilah dalam COVID-19 ini adalah tidak ada orang yang sembuh apabila tidak semua sembuh. Oleh karena itu, maka semua harus bekerja," tukas-nya.
JK mengatakan alasan penggunaan masjid sebagai sentra vaksinasi COVID-19 ialah karena tempat ibadah tersebut memiliki fasilitas penunjang bagi kegiatan vaksinasi.
"Masjid punya fasilitas, seluruh masjid di Indonesia itu punya. Jadi DMI akan menyiapkan berapa pun masjid yang dibutuhkan untuk itu," katanya.
Dalam peluncuran gerakan tersebut, JK bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyaksikan 500 orang lanjut usia (lansia) di masjid tersebut mendapat suntikan vaksin COVID-19.
Dante mengatakan Pemerintah mengutamakan lansia untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Hal itu bertujuan agar pada saat Lebaran nanti, potensi penularan terhadap orang tua dapat ditekan karena telah divaksin.
"Kami prioritaskan kepada lansia karena mereka kelompok rentan. Sebentar lagi Lebaran, walaupun mudik dibatasi, tetap saja akan ada silaturahim kepada orang tua. Dengan ada vaksinasi cepat pada lansia, kami harap mereka terlindungi dari penularan COVID-19 saat libur Lebaran nanti," ujar Dante.