Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua melaporkan virus varian baru COVID-19 Delta sudah masuk di wilayah itu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel spesimen usap yang dikirim ke Laboratorium milik Lembaga Eijkman di RSPI Sulianti Soroso, Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Senin, mengatakan dari 20 spesimen usap pasien positif COVID-19 dari Papua yang dikirim ke Jakarta pekan lalu, 10 diantaranya terkonfirmasi merupakan varian baru Delta.
Di sisi lain, katanya, dalam pekan terakhir ini jumlah orang terpapar COVID-19 di Mimika melonjak drastis.
Bahkan sejak 1 Juli hingga 19 Juli, tercatat sudah 19 warga Mimika meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Adapun pada Senin ini terdapat empat kasus kematian pasien COVID-19 di Mimika, satu diantaranya yaitu seorang misionaris Gereja Katolik yang sudah bertahun-tahun berkarya di Papua yaitu Pastor Henslok SCJ.
"Kita di Mimika sekarang ini memasuki fase kritis. Kami perkirakan ini akan berlangsung sampai pekan depan. Jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit meningkat drastis, kebanyakan dengan kondisi berat dan kritis," kata Reynold.
Saat ini terdapat dua rumah sakit di Kota Timika yang menangani perawatan pasien COVID-19 yaitu RSUD Mimika dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dilaporkan semakin kewalahan lantaran pasien COVID-19 yang datang untuk dirawat membludak.
Saat ini, katanya, terdapat sedikitnya 37 pasien dengan kondisi sedang dan berat masih menjalani perawatan di kedua rumah sakit itu, sementara hampir sebagian besar pasien COVID-19 dengan gejala ringan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan oleh petugas Puskesmas terdekat.
Pemkab Mimika sejak 7 Juli lalu hingga 7 Agustus mendatang menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
Reynold berharap warga Mimika, terutama di Kota Timika dan sekitarnya menghindari kerumunan dan benar-benar menjalankan protokol kesehatan.
"Kita punya peluang untuk menghentikan wabah ini, dengan syarat asal masyarakat patuh dan taat menjalnkan protokol kesehatan," imbaunya.
Selain itu, Reynold mengimbau warga setempat untuk sementara waktu tidak keluar rumah , dan melakukan pekerjaan dari rumah.
Untuk mengatasi semakin langkanya ketersediaan oksigen medis di dua rumah sakit di Kota Timika itu, Pemkab Mimika sudah meminta bantuan PT Freeport Indonesia dan pihak TNI AU untuk mendatangkan 1.000 tabung oksigen isi ulang dari Surabaya.
"Ada tiga opsi yang kami siapkan untuk mengatasi situasi kondisi yang kritis saat ini yaitu PT Freeport membantu menyediakan oksigen medis dari Tembagapura, membantu biaya pengiriman oksigen medis dari Surabaya dan kini Freeport sedang menunggu hasil uji kelayakan gas industri ke gas medis," jelas Reynold.