Jakarta (ANTARA) - Bek Persib asal Belanda Nick Kuipers mengaku menolak beberapa tawaran dari klub lain karena sudah nyaman berada di tim Maung Bandung
"Saya mendapat beberapa tawaran dari beberapa klub. Tapi saya ingin bermain untuk Persib. Saya tetap berada di sini karena berharap ini (kompetisi) bisa dimulai secepatnya," kata Kuipers dikutip dari situs resmi klub, Kamis.
Saat ini Nick masih berada di Bandung dan tengah menantikan kembali bergulirnya kompetisi yang kembali tertunda karena lonjakan kasus COVID-19.
Nick beralasan dirinya menolak tawaran dari klub-klub lain karena ia menghormati masa kontraknya di Persib dan sangat suka bermain untuk klub asal Bandung tersebut.
Pemain bernomor punggung 2 itu berharap, kompetisi di Indonesia bisa segera bergulir dan membuat dirinya tidak terpaksa pergi ke tempat lain.
"Saya mempunyai kontrak dan saya benar-benar sangat suka bermain untuk Persib. Jadi saya harap kami bisa memulai (liga) sekarang dan tidak perlu mengambil langkah untuk pergi," jelas Kuipers.
Kuipers menambahkan jika liga tidak kunjung dimulai akan memberikan efek buruk kepada sepak bola di Indonesia. Ia menilai kompetisi bisa tetap dijalankan selama menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti yang berlaku di Piala Menpora April lalu.
"Saya tidak sabar untuk memulai lagi (kompetisi). Sangat buruk bagi Indonesia jika liganya tidak kunjung dimulai. Mereka harus memulainya segera. Kami sudah bisa bermain di liga dengan sistem yang aman dan sehat (karena protokol kesehatan). Itu bisa dilihat di turnamen (Piala Menpora)," jelas Kuipers.
Sebelumnya kompetisi sepak bola di Indonesia termasuk Liga 1 dan 2 mengalami penundaan akibat lonjakan kasus COVID-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
Saat ini pemerintah tengah menjalankan PPKM level 4 di Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang dengan harapan bisa menurunkan kasus COVID-19.
Persib Bandung saat ini memilih untuk memberikan program latihan mandiri kepada pemainnya sembari menanti arahan dari PSSI dan PT LIB soal keberlanjutan kompetisi.