Depok (ANTARA) - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Papua meminta aparat keamanan menindak tegas para pelaku kekerasan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Permintaan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GAMKI Papua Dominggus B Stenly Noya, menyusul gugurnya suster Gabriella Melani akibat kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah itu.
"Kami meminta kepada aparat keamanan untuk dapat menindak tegas dan menangkap pelaku kejahatan kemanusiaan," ujar Dominggus lewat siaran pers yang diterima Sabtu.
Dominggus berujar, para pelaku kekerasan itu harus bertanggung jawab atas pembakaran sejumlah fasilitas publik seperti puskesmas, sekolah, perumahan pekerja kemanusiaan, bahkan atas hilangnya nyawa suster Gabriella.
"Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum," ujarnya pula.
GAMKI Papua memberikan apresiasi bagi aparat keamanan yang telah bekerja maksimal dan cepat untuk memulihkan situasi keamanan di Distrik Kiwirok, pasca-serangkaian gangguan KKB.
"Kami juga mengapresiasi aparat keamanan yang bertindak cepat untuk memulihkan situasi pasca-peristiwa di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang," ujarnya lagi.
Berita Terkait
SMA Trikora Jayapura siapkan 45 siswa ikut Olimpiade Sains Nasional
Senin, 18 Maret 2024 21:29
PT Telkomsel beri penghargaan ke tiga mahasiswa Papua Maluku
Senin, 18 Maret 2024 21:28
BI Papua proyeksikan butuh uang Rp1,62 triliun selama Ramadhan dan Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 21:27
PJ Gubernur Papua pantau pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Senin, 18 Maret 2024 21:25
Pemkot Jayapura tingkatkan SDM perawat
Senin, 18 Maret 2024 21:23
Pemkot Jayapura sambut baik rencana cuti ayah ASN pria
Senin, 18 Maret 2024 19:21
DPKH Mimika sebut 6.000 ekor babi mati akibat virus ASF
Senin, 18 Maret 2024 19:18
RSUD Biak disiapkan naik status tipe B di 2024
Senin, 18 Maret 2024 18:56