Jakarta (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur karena lokasinya lebih dekat sehingga mempermudah urusan penyelenggaraan pemerintahan.
"Ini mempermudah kami dari Timur tidak harus terbang 5 jam ke Jakarta, tapi kita bisa terbang 2 jam atau 2 jam setengah sudah bisa di IKN, ini harapan ke depan," kata Dominggus dalam keterangan yang disaksikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Dominggus mengatakan bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pekerjaan yang mengharuskan berkoordinasi dengan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan nantinya akan lebih cepat karena waktu tempuh yang lebih singkat daripada menuju DKI Jakarta.
Dengan begitu, katanya, biaya perjalanan dinas pun bisa lebih efisien.
Ia mengungkapkan kesan saat Papua Barat menyerahkan tanah dan air kepada Presiden dalam prosesi penyatuan tanah dan air di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Kami bisa hadir membawa tanah dan air. Dengan demikian, tanah berarti menunjukkan bahwa kita tanah air satu Tanah Air Indonesia," kata Dominggus.
Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya mengatakan prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa para gubernur dari 34 provinsi di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan bentuk kebinekaan dan persatuan dalam rangka pembangunan IKN.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para gubernur. Ini merupakan bentuk dari kebinekaan dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Negara Nusantara ini," kata Presiden Jokowi.
Dengan penyatuan tanah dan air tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembangunan IKN Nusantara sebagai cita-cita besar bangsa segera dimulai.
Selain itu, Presiden Jokowi mengikuti prosesi penanaman pohon khas dari 34 provinsi di Titik Nol Kilometer Ibu Kota IKN Nusantara.
Prosesi penanaman pohon diikuti pula oleh 34 gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia yang menanam pohon khas dari daerahnya masing-masing.
Sejumlah pohon khas yang ditanam para gubernur, antara lain kemiri, kecapi, rasamala, rambutan, bisbul, pala, kemang, bangkirai, dan lain-lain.