Jayapura (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) menyebutkan 39 kampung yang ada di Papua selatan menggunakan pembangkit hijau yang mana sumber listrik dari energi terbarukan yang menghasilkan beban terendah terhadap lingkungan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono di Jayapura, Jumat, mengatakan pembangkit hijau adalah listrik yang dihasilkan dengan menggunakan sumber energi alternatif berdampak rendah, seperti matahari, angin, panas bumi, biogas, dan beberapa sumber daya biomassa.
“Untuk 39 kampung tersebut pemanfaatan energi surya di mana sebagai upaya PLN guna mendukung percepatan energi baru terbarukan yang ditargetkan pemerintah,” katanya.
Menurut Budiono, menggunakan energi baru terbarukan merupakan karunia dari tuhan yang patut di syukuri karena dapat menghadirkan listrik pada tiga kabupaten yakni Kabupaten Merauke, Boven Digoel dan Mappi di Papua Selatan, sehingga pihaknya berharap agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga mutu kehidupan dapat ditingkatkan.
“Dari 39 kampung yang berhasil dilistriki sebanyak 25 kampung sudah dapat merasakan listrik selama 24 jam penuh dan 14 kampung lainnya menyala selama enam jam setiap harinya,” ujarnya.
Dia menjelaskan ke depan PLN akan terus meningkatkan keandalan dan pelayanan sehingga seluruh masyarakat bisa terang sepenuhnya dengan begitu akan berdampak pada perekonomian keluarga.
“Kami berharap komunikasi terus terjalin dengan pemerintah agar membantu mengerjakan pembangunan kelistrikan,” katanya.
Dia menambahkan dari seluruh daerah yang dilistriki 22 kampung diantaranya dipasok langsung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 850 kWp, kemudian dalam proses penyaluran listrik kepada 2.125 pelanggan, selain itu pihaknya juga membangun jaringan tegangan menengah (JTM) pada grid Sistem Waropko sepanjang 33 kms dan total jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 76,05 kms.