Jayapura (ANTARA) - Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi Papua menyebutkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) pada 2022 mencapai Rp2,276 triliun atau 107,63 persen dari target sebesar Rp2,114 triliun.
Kepala Bappenda Papua Setiyo Wahyudi di Jayapura, Papua, Senin, mengatakan realisasi PAD Papua pada tahun 2022 tersebut melampaui target sebesar Rp161 miliar.
"Dari empat sumber PAD, tercatat pajak daerah yang memberikan kontribusi paling besar," katanya.
Menurut Setiyo, untuk pajak daerah dari target Rp1,069 triliun, terealisasi Rp1,235 triliun atau lebih Rp165 miliar (115,48 persen dari target).
"Sedangkan retribusi daerah, dari target Rp7,4 miliar, terealisasi Rp17,7 miliar atau over Rp10 miliar," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari target Rp766,7 miliar, terealisasi Rp766,9 miliar, sementara lain-lain PAD yang sah, dari target Rp271 miliar, terealisasi Rp256,2 miliar.
"Kami tetap optimis realisasi PAD Papua pada 2023 akan kembali melampaui target, apalagi kini hanya ada delapan samsat saja di provinsi Papua dampak dari pemekaran tiga daerah otonomi baru (DOB)," katanya.
Dia menambahkan dengan adanya delapan samsat saja, tidak terlalu besar sehingga jangkauan lebih mudah, tingkat kontrol dan kendali lebih mudah, begitu pun komunikasi dan koordinasi dengan wajib pajak lebih mudah.
"Kami juga akan terus mencari sumber pendapatan baru dengan memperkuat koordinasi bersama organisasi perangkat daerah lainnya," ujar Setiyo.