Jayapura (ANTARA) - Papua Youth Creative Hub (PYCH) atau dikenal dengan Papua Muda Inspiratif (PMI) merupakan wadah yang menghimpun sumber daya manusia berprestasi dari berbagai kalangan anak muda setempat untuk menyalurkan beragam bakat.
Kehadiran PYCH di Indonesia timur itu diharapkan menjadi penyemangat anak muda, agar siap bersaing dan membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga perekonomian di Tanah Papua lebih maju dan berkembang.
“PYCH adalah wadah anak muda di seluruh Tanah Papua berkreasi serta tempat berprestasi karena torang hebat, Papua maju,” kata Koordinator Fashion Desainer Papua Youth Creative Hub Eunike Yunita Raubaba.
Eunike bersama enam orang tergabung dalam bidang desainer fesyen merasa senang dan tidak menyangka impiannya terwujud, apalagi hasil-hasil karya mereka akan ditampilkan pada peresmian Papua Youth Creative Hub oleh Presiden Jokowi.
“Bapak Presiden, saya sangat bersyukur karena melalui Badan Intelijen Negara (BIN) kami boleh berkreasi di berbagai berkesempatan. Saya mewakili teman-teman bidang desainer berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan kami kesempatan berkarya,” ujarnya.
Kehadiran wadah tersebut sangat penting karena memperkenalkan Papua dari sisi berbeda sehingga anak-anak muda Papua bisa bergabung dan menciptakan hasil-hasil yang lebih baik lagi.
“kami dari bidang fesyen dan desainer menghadirkan 25 baju hasil karya dari enam anak Papua, 19 baju di antaranya dengan tema nasional etnis Papua dan enam baju wedding etnis Papua,” katanya.
Ke depan, akan semakin banyak lagi ilmu didapatkan anak muda agar mereka memiliki kesempatan lebih kreatif dan produktif lagi karena dunia fesyen merupakan hal baru di Papua sehingga dibutuhkan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan diri.
Hasil karya tersebut merupakan arahan dari mentor-mentor hebat dan profesional. Berkat dukungan dan bimbingan tersebut, mereka akhirnya bisa menyelesaikan 25 baju dalam waktu 2 bulan.
Pihaknya berharap pemerintah setempat bisa melihat dan membantu, misalnya, dengan mengadakan pelatihan, kemudian juga dari pihak perbankan bisa menyalurkan bantuan modal usaha.
Angkat nila lokal
Sementara itu tokoh pemuda Papua, Charles Toto, mengatakan sudah seharusnya PYCH hadir di Kota Jayapura karena kota ini menjadi barometer bagi kota-kota lain di Tanah Papua. Apalagi anak muda Papua sudah jauh lebih kreatif dan mengikuti tren masa kini seperti anak muda di kota besar.
Kehadiran PYCH sebagai bagian payung untuk melihat potensi-potensi lokal anak-anak muda Papua dan terpenting lagi bagaimana mendorong potensi lokal itu agar mendapatkan tempat serta ruang tersendiri.
Dengan demikian, ketika orang datang, produk-produk Papua bisa didorong menjadi bagian dari produk UMKM yang bisa mengangkat nilai-nilai lokal.
Menurut Charles, kini sudah saatnya berpikir kreatif, mengembangkan kelokalan, dan yang terpenting juga anak-anak muda Papua menjadi ikon dari pada produk-produk mereka sendiri.
“Jangan mengikuti sesuatu yang keren di tempat lain tapi bahan bakunya tidak ada di Papua. Sebaliknya, boleh mengikuti yang di luar dengan mendorong produk lokal menjadi tren di tempat sendiri dan dibawa ke luar kota,” ujarnya
Teman-teman di PYCH diharapkan melakukan pendekatan ke lini bawah agar potensi-potensi anak muda Papua bisa tersalurkan. Apalagi kini dengan kehadiran tiga provinsi baru, yang bisa menjadi potensi pengembangan usaha.
“Kehadiran PYCH menjadi ukuran dan harus merangkul anak-anak muda di daerah otonomi baru (DOB) itu sehingga dapat mendorong perekonomian diri sendiri dan orang lain,” katanya.
Pelaksana Harian (Plh.) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun menilai PYCH merupakan wadah anak muda Papua untuk mempercepat kebangkitan ekonomi dan pembangunan karena memiliki kemampuan menciptakan ide-ide kreatif guna membuka lapangan usaha di Bumi Cenderawasih.
“Presiden Joko Widodo akan meresmikan Papua Youth Creative Hub di Kota Jayapura. Pemprov Papua mendukung pengembangan kreativitas anak muda Papua,” katanya.
PYCH dinilai sangat penting hadir di Papua karena sekarang yang menggerakkan ekonomi banyak dari kalangan anak muda sehingga sudah seharusnya Pemprov Papua mendukung dan membantu perhelatan tersebut.
“Sekarang ini anak muda Papua yang mendominasi, mereka dalam usaha kreatif dan inovatif dan lebih paham tentang dunia digital,” ujarnya.
Digitalisasi di berbagai lini memang membutuhkan kreativitas dan inovasi agar perekonomian Papua bisa melesat sehingga UMKM Papua bisa go international pula.
Saat ini program digitalisasi di UKM sedang berjalan dan pihaknya memberikan pelatihan dan bimbingan teknis kepada mereka.
Anak muda Papua diminta terus berkreasi dengan menciptakan peluang-peluang, agar perekonomian Papua bertambah maju.
Kreativitas dan digitalisasi di berbagai lini menjadi kunci dalam pengembangan ekonomi di berbagai daerah, tidak terkecuali di Papua.
Ajang PYCH menjadi momentum bagi anak-anak muda Papua untuk menunjukkan potensi dan kreasinya dalam menghasilkan berbagai produk, yang pasarnya tidak melulu di Papua.
Digitalisasi menjadi awal pembuka akses nirbatas untuk memasarkan beragam produk-produk kreatif anak muda Papua.
Kini, jarak bukan lagi halangan untuk menjangkau pasar lebih luas lagi, termasuk di luar negeri.
Para pelaku UMKM, terutama produk kreatif di berbagai daerah termasuk yang ada di pelosok, sudah membuktikan bagaimana digitalisasi yang didukung koneksi internet telah mempermudah mereka dalam mencari pasar-pasar baru termasuk luar negeri.
Ide-ide kreatif yang dituangkan dalam beragam produk, menjadi pembeda sehingga memiliki daya tarik kuat bagi konsumen.