Jayapura (ANTARA) - Komunitas Pemberdaya Ekonomi Perempuan Saireri, (Kompepsa) Papua menghadirkan kerajinan khas budaya setempat di mana hal ini untuk lebih memperkenalkan lagi mengingat setiap daerah di Bumi Cenderawasih memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
Ketua Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Saireri (Kompepsa) Lauline Chistina Ansanay di Jayapura, Minggu, mengatakan Papua memiliki lima wilayah adat yakni Mamta, Saereri, Anim Ha, La Pago, dan Mee Pago.
“Untuk itu kami perempuan Papua khususnya dari adat Saireri ingin lebih memperkenalkan lagi apa saja kerajinan tangan yang ada di wilayah tersebut,” katanya.
Menurut Chistina, untuk wilayah adat Saireri terdapat empat kabupaten yakni Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Supiori dan Waropen di mana memiliki aneka kerajinan tangan.
“Seperti rajutan, sirkam atau asesoris rambut, sireuw , kabilah, mahkota dan beberapa asesoris lainnya. Di mana kerajinan tangan tersebut di jual mulai dari harga Rp20 ribu-Rp5 juta tergantung jenis barang dan tingkat kesulitan pembuatan barang,” ujarnya.
Dia menjelaskan Kompepsa merupakan perkumpulan perempuan-perempuan Papua yang berasal dari adat Saireri di mana memiliki keahlian masing-masing seperti membuat kerajinan tangan dan memasak makanan kuliner.
“Kami membentuk pemberdayaan ekonomi perempuan saireri, karena bentuk keprihatinan di mana para mama-mama yang sudah ada keterampilan namun tidak memiliki wadah untuk berjualan. Dengan jadwal setiap Senin, Rabu dan Jumat mulai pukul 14:00-17:00 WIT ,” katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya berharap dengan terbentuknya Kompepsa tersebut bisa meningkatkan perekonomian mama-mama Papua yang mana selama ini telah membuat kerajinan tangan namun belum terjual.
“Meski tergolong baru namun kami yakin barang-barang hasil kerajinan mama-mama Saireri ini bisa laku dan dikenal lagi,” ujarnya lagi.