Jayapura (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Jayapura, Papua, mencatat nilai ekspor ke Papua Nugini (PNG) melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Kota Jayapura periode Januari hingga September 2023 mencapai sekitar Rp19 miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sekitar Rp8,8 miliar.
"Barang-barang yang diekspor sebagian besar adalah bahan makanan dan bahan bangunan," jelas Kepala KPPBC Jayapura Adeltus Lolok di Jayapura, Kamis.
Diakui, saat ini semakin banyak eksportir Papua yang memilih mengirimkan barangnya ke Papua Nugini melalui PLBN Skouw, Kota Jayapura, Papua.
Menurut dia, eksportir memanfaatkan fasilitas yang ada, termasuk PLBN yang sudah terhubung dengan jalan tembus antara kedua negara.
"Masyarakat PNG merasa terbantu karena kedekatan akses sehingga memudahkan untuk memenuhi kebutuhan dari Jayapura," kata Adeltus.
Diakui, peluang ekspor ke negara tetangga itu masih terbuka sehingga ke depan potensi tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
UMKM juga diharapkan dapat menangkap peluang tersebut sehingga meningkatkan nilai ekspor ke PNG.
Ketika ditanya tentang persyaratan menjadi eksportir, Adeltus menjelaskan, cukup dengan KTP, masyarakat juga akan diajari melakukan registrasi kepabeanan, dan mengakses beragam alat bantu untuk mendapatkan legalitas sebagai eksportir.
"Pelayanan semakin mudah yang terpenting memiliki niat baik dan tekad untuk menjadi pengusaha ekspor ataupun impor, kami siap membantu," tegas Adeltus.
Adapun komoditas yang banyak diekspor oleh masyarakat adalah keperluan pokok seperti bahan makanan, mi instan, tepung terigu, peralatan rumah tangga, sampai bahan bangunan seperti semen, tripleks, cat dan sebagainya.
Peningkatan volume dan jenis komoditas ekspor ini juga terkait dengan adanya berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur umum dan kemasyarakatan di PNG yang berdekatan dengan wilayah Indonesia.