Jayapura (ANTARA) - Tokoh Adat Tabi di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menyatakan mendukung penuh program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintah pusat karena merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan ketersediaan pangan di daerah ini.
Tokoh Adat Tabi Ramses Wally kepada ANTARA di Sentani, Senin, mengatakan masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga kearifan lokal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam.
"Kami memiliki tradisi bertani dan berburu yang ramah lingkungan, ini dapat menjadi modal besar untuk mendukung program ketahanan pangan," katanya.
Ramses mengapresiasi inisiatif pemerintah yang melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan dan pelaksanaan program tersebut, di mana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan memastikan program berjalan sesuai kebutuhan dan kondisi lokal.
"Keterlibatan masyarakat tidak hanya sebagai pelaku, tetapi juga sebagai penentu arah kebijakan, program ketahanan pangan harus tetap fokus pada pengembangan pertanian berkelanjutan, diversifikasi pangan, dan peningkatan akses pasar bagi produk lokal. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai adat yang menjunjung tinggi keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat," ujarnya.
Dia mengajak generasi muda untuk turut serta dalam program ini, karena ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama.
"Generasi muda dapat memanfaatkan teknologi moderen tetapi diharapkan mereka juga harus tetap menghargai dan menjaga kearifan lokal daerah ini," katanya lagi.
Dia menyebut pentingnya menjaga hutan dan lahan adat sebagai sumber pangan alami, karena hutan bukan hanya sebagai paru-paru dunia tetapi juga menyediakan pangan bagi masyarakat.
"Hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga menyediakan pangan bagi kami, merusak hutan berarti mengancam kehidupan kita sendiri," ujarnya.