Pemkab Jayapura resmikan SD Yaugapsa untuk masa depan anak Papua unggul

Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura meresmikan SD Negeri Yaugapsa, Distrik Demta, Jumat (13/10) untuk mendidik anak-anak Papua yang bermasa depan unggul.

Peresmian dilakukan Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Eqberth C Kopeuw yang ditandai dengan pemotongan pita.

Triwarno dalam rilis yang diterima ANTARA, Ahad, berharap sekolah itu mampu mendidik anak-anak Papua yang berkualitas di masa depan.

“Sekolah ini ada tiga ruangan, dengan dukungan guru-guru yang mau mengabdi di sini, saya harap mereka bisa membantu anak-anak di sini mewujudkan mimpi-mimpi mereka melalui pendidikan,” katanya.

Menurut dia, lokasi untuk menambah ruang kelas sudah ada dan tidak ada masalah, pembangunannya dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.

“Saya harap dinas pendidikan segera mengajukan anggaran sehingga proses penambahan gedung ruangan di SD Yaugapsa bisa dikerjakan,” ujarnya.

Menurut dia, persoalan pendidikan adalah masalah penting yang harus pemerintah tangani.

“Pendidikan harus kita perkuat kalau kita mau maju, dan saya mau orang tua terus memberikan semangat kepada anak-anak kita meski harus berjalan kaki ke sekolah,” katanya.

Dia menambahkan meski sekolah jauh dan pemerintah belum menyiapkan alat transportasi ke sekolah, anak-anak jangan menjadi malas dan itu tidak boleh terjadi di Yaugapsa maupun Distrik Demta.

“Tidak ada orang yang sukses instan, kita semua ini berawal dari jalan kaki ke sekolah tetapi semangat yang harus terpelihara dengan baik sehingga mampu meraih kesuksesan,” ujarnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Eqberth C Kopeuw menyebut pembangunan SD Negeri Yaugapsa menggunakan dana otonomi khusus (Otsus) tahun anggaran 2022 hampir Rp1,4 miliar dengan tiga ruang kelas dan satu ruang guru.

“Ini adalah hadiah indah dari Pemkab Jayapura bagi masyarakat Kampung Yaugapsa yang telah bergumul untuk mendapatkan sekolah selama sekian belas tahun,” katanya.*