Sentani (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membantu pembangunan mandi cuci kakus (MCK) bagi warga di empat daerah setempat guna mencegah stunting atau pertumbuhan lambat.
Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Yulien Weya dalam rilisnya, Rabu, mengatakan bantuan ini diberikan di tiga kabupaten dan satu kota untuk menjadi percontohan cara buang air besar yang baik dan benar.
"Bantuan ini kita sebar bukan hanya di kelompok masyarakat, tetapi MCK ini dibangun di masjid, mushala, gereja, di sekolah Islam maupun Kristen dengan menggunakan APBD Papua 2023," katanya.
Menurut Yulien, banyaknya MCK yang dibangun di empat daerah berbeda-beda tergantung permintaan kepada pemerintah provinsi melalui Bappeda.
"Ada yang kita bangun, jumlahnya 40 MCK, ada 30 MCK dan 20 MCK dan pembangunan serupa masih akan dilanjutkan tahun depan," ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan MCK di empat daerah di Papua ini untuk mendukung program nasional pencegahan stunting.
"Pembuatan sanitasi sangat perlu meski kadang dipandang sebelah mata, padahal sanitasi yang buruk bisa berakibat fatal bagi kesehatan lingkungan, bahkan salah satunya dapat memicu stunting pada balita," katanya.
Dia menambahkan salah satu unsur sanitasi yang baik adalah tidak buang air besar (BAB) sembarangan, atau yang selama ini digalakkan pemerintah dengan kampanye stop BAB Sembarangan.
"Kita tahu masyarakat di kampung-kampung masih melakukan BAB sembarangan di kali, di hutan sehingga dengan bantuan MCK ini maka diberikan satu pendidikan baik untuk mereka bisa buang air di dalam MCK," ujarnya.
Penyerahan bantuan MCK berbasis masyarakat diserahkan Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun melalui Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Papua Yulien Weya di Obhe (Rumah Adat) Kampung Yahim, Selasa ini.*