Sentani (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jayapura meminta sekolah di daerah ini dapat mengajarkan siswa untuk memanfaatkan limbah botol bekas menjadi produk bernilai ekonomi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri di Sentani, Kamis mengatakan untuk mengatasi masalah persampahan dan lingkungan jangka panjang harus didukung oleh tingkatan sekolah sejak SD-SMA/SMK.
"Generasi muda saat ini yang harus diberikan pemahaman mengenai kebersihan dan lingkungan, dengan mengajarkan mereka bagaimana memilah sampah rumah tangga dan sampah plastik juga melihat pemanfaatannya," katanya.
Menurut Basri, sampah rumah tangga seperti sisa makanan, sayuran itu bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak, dan sampah botol plastik itu bisa dijual atau dibuat berbagai bentuk kerajinan tangan.
"Hal-hal inilah yang kami inginkan sekolah ikut terlibat dalam pencegahan masalah persampahan sejak dini, sehingga generasi berikutnya sudah tahu dampak yang ditimbulkan ketika membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Dia menjelaskan sampah botol plastik itu kalau dikelola baik dapat menghasilkan uang dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Botol plastik harganya Rp1.000/kg, kalau dikumpulkan dalam jumlah banyak itu sudah dapat membantu ekonomi, apalagi mampu diolah menjadi kerajinan tangan pasti harganya akan jauh lebih mahal," katanya.
Dia menambahkan sekolah Adiwiyata di Kabupaten Jayapura berjumlah lima sekolah diantaranya SD YPK, SMP Bonaventura, SMA Asisi, SMKS YPKP, SMP Negeri I Sentani.
"Kami berharap dari lima sekolah ini akan menjadi contoh bagi terwujudnya generasi muda yang mencintai lingkungan dan mampu menciptakan kebersihan di daerah ini masa yang akan datang," ujarnya.