Jayapura (ANTARA) -
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua memastikan stok cabai aman hingga akhir tahun hal ini dikarenakan hampir seluruh daerah di Tanah Papua mulai memasuki panen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman di Jayapura, Minggu mengatakan, pihaknya mengidentifikasi beberapa daerah mulai memasuki panen cabai.
"Daerah-daerah yang teridentifikasi tersebut meliputi Provinsi Papua, Papua Selatan, dan Papua Tengah," katanya.
Menurut dia, diperkirakan panen akan berlangsung dari September hingga Desember dan diharapkan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat menyambut aktivitas terkait pilkada dan persiapan Natal serta tahun baru.
"Dari pantauan kami daerah tersebut tepatnya pada beberapa Kelompok Tani di Kabupaten Keerom, Papua, lalu Kabupaten Merauke, Papua Selatan dan Nabire, Papua Tengah," ujarnya.
Dia menjelaskan, panen cabai diestimasi beragam dari 175 ton sampai dengan 225 ton, oleh sebab itu masyarakat tidak perlu khawatir atas ketersediaan cabai menjelang akhir tahun.
Bank Indonesia berharap dengan panen cabai tersebut dapat menekan laju inflasi di Tanah Papua serta mendukung pencapaian target inflasi nasional pada rentang kurang lebih 2,5% plus minus 1 persen.
"Secara historis, aneka cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang selalu memberikan tekanan terhadap inflasi secara nasional maupun di Papua," katanya.
Dia menambahkan besarnya kebutuhan cabai terkait karakteristik makanan Indonesia dan Papua secara umum selalu menggunakan aneka cabai dalam pengolahannya.
Selain itu, pasokan cabai di Papua masih belum sepenuhnya dapat mengimbangi permintaan masyarakat sehingga menciptakan ketergantungan pasokan dari luar.
"Kami akan terus mendukung upaya pengendalian inflasi di wilayah Papua dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan di seluruh wilayah kerja," ujarnya.