Timika (ANTARA) - Perum Bulog KCP Timika, Papua Tengah, menyalurkan beras sebanyak 200-300 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta TNI/Polri baik di daerah itu maupun Kabupaten Puncak.
Kepala Perum Bulog KCP Timika Dedy Wahyudi, di Timika, Senin, mengatakan beras yang didistribusikan ke Mimika dan Kabupaten Puncak merupakan produksi beras dari petani di Merauke, Papua Selatan.
"Sebelum mendistribusikan beras ke dua wilayah ini kami lebih dulu melakukan uji layak konsumsi," katanya.
Menurut Dedy, hal tersebut bertujuan guna memastikan setiap penerima tidak mendapatkan beras yang tidak layak dikonsumsi.
"Pada 2024 beras yang disalurkan ke dua wilayah itu merupakan beras impor dengan tingkat kepecahan lima persen," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini ketersediaan beras di gudang Bulog setempat sebanyak 3.000 ton dan cukup hingga 4-5 bulan ke depan.
Ia menambahkan ke depan pihaknya akan lebih meningkatkan pemeriksaan sebelum melakukan penyaluran ke penerima.
"Karena hal ini sesuai dengan keputusan kepala Badan Pangan Nasional tahun ini," katanya lagi.