Wamena (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional atau Gekrafs Papua Pegunungan (Papeg) mengajak keterlibatan 150 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) pada Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33 tahun 2025.
Ketua DPW Gekrafs Papeg Yoyok I Sriyoto, di Wamena, Rabu, mengatakan dengan adanya FBLB ke-33 tahun 2025, dapat membantu Papua Pegunungan keluar dari kategori kemiskinan ekstrem nomor wahid dan menekan inflasi tertinggi saat ini di Indonesia.
“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat mengubah putaran ekonomi khususnya bagi pelaku ekonomi kreatif yang jumlahnya di Jayawijaya kurang lebih 150, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM khususnya masyarakat Orang Asli Papua Pegunungan,” kata Direktur Papua Produktif Bidang Ekonomi dan Prestasi Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau BP3OKP itu pula.
Menurut dia, pada momentum FBLB ke-33 produk-produk asli masyarakat Jayawijaya bisa dipamerkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
“Kami sangat berharap pelaku kreatif menampilkan kerajinan tangan, olahan berbagai kuliner, musik serta seni tari-tarian yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku ekonomi kreatif maupun UMKM,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya selaku pembina ekonomi kreatif dan UMKM di Papua Pegunungan mendorong supaya pelaku ekonomi kreatif dan UMKM bisa menampilkan produk-produk lokal, sehingga memberikan kesan dan nilai tersendiri bagi wisman dan wisnu yang datang ke FBLB ke-33.
“Dalam setiap kesempatan kami selalu menyampaikan untuk menampilkan produk lokal seperti koteka, gelang, ukiran kayu, kalung dan bermacam-macam kerajinan lain untuk menarik tamu dari luar membelinya,” katanya lagi.
Dia menambahkan apalagi perayaan FBLB dirayakan pada bulan kemerdekaan rakyat Indonesia, sehingga momentum ini sebagai langkah untuk memerdekakan masyarakat Jayawijaya untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan budaya ini.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kabupaten Jayawijaya Naftali F Rumbiak mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan stan atau lokasi untuk pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di FBLB.
“Kami setiap penyelenggaraan FBLB pasti memberikan kesempatan kepada pelaku ekonomi kreatif seperti menjual makanan dan kopi, berbagai kerajinan tangan serta UMKM yang lebih kepada penjualan pinang dan lain-lain. Kami berharap melalui kegiatan ini ekonomi masyarakat asli Jayawijaya bisa meningkat,” ujarnya.

